JAKARTA, MENARA62.COM – Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI akan membagikan alat pelindung diri dari sengatan panas matahari bagi jemaah calon haji Indonesia. Alat pelindung terdiri atas payung, topi, masker, semprotan air, botol minuman hingga kacamata hitam tersebut guna mengantisipasi serangan “heat stroke” yang diakibatkan suhu tinggi di Tanah Suci.
“Diperkirakan nanti suhu di Arab Saudi mencapai 50 hingga 52 derajat celcius,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/7/2018).
Jika tidak diantisipasi, Eka khawatir banyak jemaah mengalami serangan strok yang diakibatkan suhu udara tinggi atau “heat stroke“.
“Heat stroke‘ itu tiba-tiba jatuh, darahnya mengental, dan semua organ tubuh mengalami kegagalan fungsi,” kata Eka.
Pada musim haji tahun lalu cuaca di Arab Saudi mencapai 53 derajat Celcius dan pada tahun ini diprediksi juga tidak jauh berbeda.
Eka berpesan kepada jemaah calon haji agar menjaga kondisi tubuh dengan baik dan tidak berkegiatan yang kurang penting di luar ibadah.
“Kalau panas pakai payung, sering-sering minum dan semprot air ke wajah untuk mencegah ‘heat stroke‘,” kata dia.
Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan 20.400 pasang sandal untuk persediaan jemaah haji bila diperlukan.
Eka menyebutkan sandal tersebut disiapkan apabila ada jemaah yang kehilangan sandal saat keluar dari masjid karena lupa menyimpannya.
“Di Masjidil Haram banyak yang kehilangan sandal, karena dia lupa bukan dicuri. Pengalaman yang lalu jemaah sandalnya tidak ada dia tetap jalan, di jalan aspal panas kakinya luka dan melepuh,” kata Eka.
Pada musim haji kali ini, Pusat Kesehatan Haji menyiapkan 1.521 personel kesehatan yang terdiri atas 507 dokter dan 1.014 perawat. Kemenkes juga telah mengirimkan tujuh ton obat ke Arab Saudi untuk keperluan penanganan medis di Tanah Suci.
