JAKARTA, MENARA62.COM — Seperti kita ketahui bersama bahwa dunia saat ini sedang menghadapi sebuah bencana, yang dimana Presiden Jokowi dalam acara pembukaan Rakernas BNPB kemarin di Bogor. Mengklasifikasikan sebuah bencana yaitu menjadi dua macam, yaitu bencana alam dan bencana nonalam.
Apa itu bencana nonalam? Yaitu bencana yang salah satunya seperti yang dunia hadapi dengan cemas saat ini, yaitu Virus Corona. Virus ini diawal ditemukan dan disebarkan dari kota Wuhan China dan menyebar ke lebih dari 20 negara saat ini dengan memakan banyak korban terinfeksi dan meninggal dunia.
Seluruh dunia panik saat ini, hingga WHO menyatakan bahwa ini adalah darurat global, kota Wuhan sudah terisolasi, bahkan banyak negara termasuk Indonesia menyatakan untuk menutup jalur keluar masuk ke China.
Ketua Bidang ekonomi kreatif, pariwisata, koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Rano Wiharta mengatakan, dalam konteks pariwisata mancanegara, ini tentu sangat berdampak besar bagi pariwisata Indonesia. Yang pasti Indonesia kehilangan turis China yang menjadi salah satu penyumbang wisman terbesar di Indonesia dan sebaliknya. Seperti Bali turun drastis, Manado bahkan habis, warga negara Indonesia (WNI) yang ingin berwisata ke China dan negara yang positif terinfeksi Corona juga pasti akan membatalkan kunjungannnya.
“Namun dari apa yang terjadi, kita mesti bisa ambil sisi positif dan mengambil peluang, yaitu pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah di daerah yang memiliki tempat-tempat wisata yang indah dan juga seluruh pelaku di industri pariwisata, baik itu hotel, tour and travel dll. Untuk lebih menggalakkan promosinya dalam menarik wisatawan terutama dalam maupun luar negeri selain China untuk datang ke Indonesia yang dimana sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari Corona,” ujar Rano, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Rano mengatakan, data yang ada bahwa jumlah wisatawan Indonesia yang ke luar negeri berjumlah 10,7 juta. Ini hanya beda kurang lebih 4 juta dari seluruh wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yang jumlahnya 14 juta lebih di tahun 2019.
“Sungguh peluang yang besar yang dimana moment ini bisa kita gunakan untuk membuat 10,7 juta wisatawan Indonesia kita mencari tujuan alternatif, yaitu berwisata dan mengenal keindahan negaranya sendiri,” ucapnya. (*)