SOLO, MENARA62.COM – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada 21 Februari 2021, guru karyawan dan siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta melakukan kegiatan memungut sampah secara online dan offline, mengambil tema “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi” Jumat (19/2/2021).
“Gerakan peduli lingkungan, langkah awal kita akan mengawali Perubahan Paradigma Permen LH NO 5/ 2013 ke Permen LH P.52 ( GPBLHS) dengan petik praktik baik pungut sampah di lingkungan. Warga Muhammadiyah solutif sampah sebagai bagian dari Budaya bersih,”ujar Jatmiko, Humas Pelaksana Sekolah Adiwiyata.
Dia menegaskan, Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti telah menerbitkan SK Nomor 221/III.4.AU/A/I/2021 mengukuhkan ketua program SW Winarsi, program unggulan baik sampah, energi, keragaman hayati, air, kantin, kebersihan, UKS, sarana parasarana, dan dokumentasi.
Sekolah mewajibkan kepada peserta didik untuk melaksanakan langkah-langkah hidup sehat seperti cuci tangan dengan sabun air mengalir, mengkonsumsi makanan yang sehat halal, tidak merokok, olahraga dan sebagainya.
“Terima kasih majalah sekolah dasar cerdas berkarakter Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengabadikan bank sampah di edisi XX tahun ke-6 November 2020 halaman 58-61 membangun kesadaran akan bahaya sampah menjadi tugas semua pihak, termasuk lembaga pendidikan,”ucapnya penuh semangat.
Meski memungut sampah yang identik dengan kotor, bahkan jijik, terlihat para guru karyawan melakukannya dengan gembira senang hati meninternalisasikan kebersihan itu sebagian dari iman. Mereka saling bergotong royong mengerjakan tugas mulia itu.
Celotehan khas ala wali kelas 3A Ki Agung Sudarwanto MSn di WAG kedinasan tak terhindarkan. “3A sudah share ke group beserta contoh kegiatannya yg dilakukan bapak ibu guru Guru Karyawan. Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, yang memiliki IG bisa diupload dengan hastag #HPSN2021SURAKARTA,” ucap Agung yang juga dalang kondang peduli lingkungan.
Di akhir kegiatan, sekolah mengirim duta SW. Winarsi, Jatmiko, Sri Martono Lanjarsari, dan Winursito konsultasi calon sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta.