JAKARTA, MENARA62.COM — Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali meluncurkan program varian dari Operasi Makan Gratis, yaitu Humanity Food Van dari Humanity Central Kitchen. Program ini diluncurkan di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (704). Hadirnya program ini sebagai bentuk keseriusan lembaga dan untuk menguatkan aksi-aksi ACT dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat prasejahtera selama masa pandemi corona. Sebanyak 10 armada Humanity Food Van (HFV) akan beroperasi di wilayah Jabodetabek. HFV akan mendistribusikan hingga ribuan porsi makanan setiap harinya yang diproduksi oleh Humanity Central Kitchen.
Kehadiran program tersebut juga menjadi bentuk optimisme ACT dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini mengingat program-program kemanusiaan yang telah bergulir di masa wabah ini lahir atas kepedulian dan kedermawanan masyarakat untuk membantu sesama. Ahyudin selaku ketua Dewan Pembina ACT menyampaikan, semangat optimis dan kebaikan inilah yang perlu ditanamkan di kalangan masyarakat Indonesia.
“Yang harus selalu kita ingat adalah Covid-19 adalah sebuah musibah dari Allah yang Maha Baik, maka akan hadir juga kebaikan. Bangsa ini adalah bangsa yang baik. Salah satu bukti kebaikan bangsa ini adalah kemampuan solidaritas dan kemampuan saling tolong-menolong. Kebaikan ini kemudian kami narasikan melalui gerakan Indonesia Dermawan. Di tengah wabah ini, rasa syukur kepada Allah harus semakin kita tingkatkan. Selain itu, seperti yang kita ketahui, terutama untuk umat muslim, sebaik-baiknya amal terbaik bersedekah adalah pada saat yang sulit, keadaan seperti sekarang ini,” ungkapnya, Rabu (8/4/2020).
Pandemi Covid-19 tidak hanya menggerogoti sektor kesehatan, namun jugasektor ekonomi. Pun, semakin banyak masyarakat prasejahtera yang membutuhkan kolaborasi semua elemen untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Kami akan terus memviralkan gerakan optimisme, #SebarVirusOptimis akan terus kami gencarkan. Kami juga telah mengeluarkan tema baru dalam program kami yaitu “Bersama Selamatkan Bangsa.” Inilah pekerjaan kita semuanya untuk menyebarkan solidaritas nasional ini. Tidak hanya untuk segelintir orang, tetapi semua oran. Hal ini karena bangsa kita adalah bangsa pejuang. Yang sungguh kami inginkan adalah gerakan-gerakan kecil ini menjadi gelombang besar kebaikan di Indonesia.
Dengan penuh rasa optimisme, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama untuk gerakan solidaritas nasional,” tambah Ahyudin.
Sebelum program ini, Operasi Makan Gratis telah berjalan bersama Humanity Food Truck (HFT) dan makan gratis di 1.000 Warteg. Secara fungsi, Humanity Food Truck menyasar penerima manfaat yang jauh lebih besar (komunal). Armada ini menetap di lokasi-lokasi strategis yang memungkinkan penerima manfaat untuk berkumpul dan mengambil makanan siap santap. Oleh karenanya, HFT ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan di lokasi-lokasi umum seperti rumah sakit, perusahaan, masjid agung, alun-alun, dan lokasi bencana. Sedangkan, Humanity Food Van (HFV) dengan ukuran yang lebih kecil, dapat menyusur ke lokasi terpencil. Armada ini berfungsi untuk mengantar makanan secara langsung ke penerima manfaat.
Direktur Program ACT Bambang Triyono menjelaskan, program Humanity Food Van merupakan bagian dari ikhtiar ACT untuk menyalurkan semua amanah dermawan Indonesia. Bantuan ini kemudian akan didistribusikan ke seluruh masyarakat yang membutuhkan (masyarakat lapisan bawah, pekerja harian, pekerja nonformal) pada saat pandemi ini. Sebelumnya, Operasi Makan Gratis bersama 1.000 warteg memungkinkan penerima manfaat makan di tempat. Sedangkan melalui Humanity Food Van ini, semua makanan langsung diantarkan ke penerima manfaat.
“Hingga saat ini, total bantuan yang telah didistribusikan ACT melalui Operasi Pangan Gratis mencapai 1.750 ton. Dengan penerima manfaat sejumlah 850.000 jiwa. Dalam aksi ini, ACT juga telah melibatkan 10.000 relawan, 15.000 aksi di seluruh Indonesia. Seluruh aksi yang telah berjalan ini menjadi satu bukti bahwa kedermawanan di negeri ini belum pudar, dalam kondisi apapun. Inilah yang harus terus kita gaungkan. Semangat kedermawanan nasional,” imbuh Bambang.
Lebih lanjut, Chef Joni selaku Koordinator Humanity Central Kitchen menjelaskan bahwa Dapur Terpusat yang baru resmi digunakan awal Maret itu langsung melayani misi kemanusiaan untuk menyuplai kebutuhan Humanity Food Truck maupun Humanity Food Van. Ia bersyukur untuk pertama kalinya dapur yang ia kelola memproduksi makanan untuk melayani kemanusiaan.
“Selain di Ciawi, Bogor, Humanity Central Kitchen juga memiliki dapur satelit di Menara 165 dan Pondok Gede. Selama ini kami juga banyak melibatkan banyak orang, untuk berkolaborasi dalam penyediaan makanan. Kami bekerja sama dengan MRI dan masyarakat sekitar. Alhamdulillah, Humanity Central Kitchendapat bermanfaat untuk banyak orang. Dalam sehari kami bisa produksi ribuan porsi dengan target di pendistribusiaan di Jabodetabek,” tutup Joni. (*)