29.2 C
Jakarta

Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Diganjar Voucher Umrah

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Unik, Jatmiko Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, siang ini menjadi orang yang paling bahagia di antara peserta webinar pendidikan bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam di Masa Pandemi’ yang digelar mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Suarakarta via Zoom, Sabtu (12/6/2021).

“Sesuai kesepakatan 2 Voucher potongan biaya umrah Rp. 1.000.000,- dan 5 voucher potongan biaya umrah Rp.500.000,- untuk booking seat th 2021-2022. Tidak hanya pak Jatmiko, ada peserta lain yang mendapatkan seperti Sri Lestari, Omar, Suhartati, Muhajir dan Siti Masruroh,” kata Panitia kelas MPI, Dwi Rakhmawati SE yang juga Manajer Biro Umrah An Namiro Area Solo Raya.

Kepada jurnalis, Jatmiko menyampaikan bahwa dia tidak menyangka mendapatkan hadiah. “Saya tidak berharap untuk dapat Voucher umrah di tengah pagebluk Covid-19, yang penting dapat ilmu dari keynote speaker Prof Dr Giyoto M.Hum Kaprodi S3 MPI, dan 3 Pemateri hebat Thoriq Aziz LC, M Ambarsari ST, S.Pd, dokter Nadjibah Yahya Dipl CIBTAC serta spesial moderator Faris Isnawan S.Pd ,CHT,” ujarnnya.

Dr Nadjibah Yahya Dipl CIBTAC dalam paparanya menyatakan buat penugasan yang membuat siswa meningkat disiplin dengan protokol kesehatan sehingga saat tatap muka nantinya akan siap bertemu banyak orang. Arahkan penugasan pada materi seputar covid 19 baik itu masalah berita yang tidak benar tentang covid 19, cara atau usaha selamat dari covid 19. Diharapkan siswa mampu menjadi corong informasi kesehatan pada teman sebayanya.

“Koordinasikan tugas siswa dengan semua guru beberapa mata pelajaran agar penugasan bisa disatukan demi tidak menyulitkan siswa dan orangtua. Untuk anak di usia di bawah dua tahun harsusnya tidak menggunakan gadget 2 sampai 6 tahun sebaiknya sejam perhari,” ujar Nadjibah.

191 Negara TUTUP sekolah, 577.305.660 pelajar dan 86.037.287 mahasiswa sedunia melakukan BDR. Resiko kesehatan dan keamanan peserta didik dan keluarga, guru dan tenaga kependidikan (study : ledakan kasus uji PTM beberapa kota) Penyediaan akses instruksional pendidikan(study : Sebaran sarana dan prasarana pendidikan) Penjaminan mutu pelaksanaan pengajaran dan penilaian (Hasil UKG sangat rendah). Potensi Masalah SDM dan Operasional (Study: Literasi Indonesia masih rendah) Hasil Belajar siswa semu.

“itulah dampak langsung pandemi corona pada lembaga pendidikan,” beber M Ambarsari.

Sementara itu, Thoriq Aziz memberikan kesimpulan bahwa berbagai lembaga pendidikan dalam komunitas Muslim sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pendidikan pada umumnya dan pendidikan pada khususnya.

“Hal ini membuat mereka yang tertarik pada bidang pendidikan lebih peduli dan perhatian padanya, dan keinginan untuk membuatnya berbeda dalam komunitas Muslim, dan berbeda dari rekan-rekannya di masyarakat lain,” pungkasnya. (*)

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!