31.7 C
Jakarta

Ibu Hamil, Bolehkah Tetap Berpuasa Ramadhan?

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Puasa Ramadhan hukumnya wajib untuk semua umat Islam. Teapi bagaimana bagi mereka yang tidak mampu menjalankan puasa akibat alasan kesehatan, kehamilan atau halangan lain?

Dalam Qur’an surat Al Baqarah, ayat 184 disebutkan: “….dan bagi orang-orang yang tidak sanggup melakukannya, maka ia wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin…”

Dalam  Kitab  Tafsir  Ibnu  Katsir  yang  dikategorikan  sebagai  orang-orang  yang  tidak sanggup berpuasa salah satunya adalah adalah wanita hamil dan menyusui.

Dr Tirta A Prawitasari, Sp GK MSC (Sekjen PP PDGKI) di sela diskusi publik bertema Dampak Puasa Terhadap Kesehatan Manusia yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam mengatakan berpuasa pada ibu hamil dan menyusui bisa mengakibatkan beberapa hal seperti:

  1. Dehidrasi dan oksigenasi terganggu Bila tubuh terjadi dehidrasi, salah satu aliran cairan yang dibatasi adalah ke rahim. Halini  akan  mengganggu  perkembangan  plasenta.  Padahal  plasenta  harus  berkemb ang  krn  dia berperanan  besar  dalam  pembentukan  air  ketuban.  Bila  dehidrasi,  pembentukan  air  ketuban berkurang (oligohidramnion). Fungsi ketuban diantaranya pematangan paru janin, makanan/minuman janin. Bila ketuban tidak terbentuk atau kurang, maka yang paling dikhawatirkan adalah paru-paru janin tidak matang walaupun umur kehamilan sudah cukup bulan.
  1. Kekurangan zat gizi, terutama protein. Hal  ini  membuat  ketuban  tidak  mumpuni.  Kadar  lesitin  dan  sfingomyelin  tidak  cukup untuk  organogenesis,  terutama  pematangan  paru.  Begitu  plasenta  dehidrasi  tingkat  sel,  akan memicu  preeklamsia.  Apalagi  bila  memang  ibu  tidak  mempunyai  status  gizi  yang  bagus  sejak sebelum kehamilan.

Karena itu jika ibu hamil tetapi berpuasa, lebih baik lihat kondisi kehamilan dan usia kehamilan. Puasa pada ibu hamil, tidak dianjurkan sebelum usia kehamilan 28 minggu.

Pun jika ingin melakukan puasa setelah kehamilan lebih dari 28 minggu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Selang seling
  • Kontrol ke dokter kebidanan seminggu sekali
  • Perbaiki asupan gizi dan cairan
  • Konsumsi Cairan 2500 cc per hari
  • Glukosa harus stabil, krn itu growth factor bagi plasenta dan janin

Bila  tetap  ingin  puasa,  persiapkan  badan  sebelum  kehamilan.  Butuh  waktu  lama sebelum hamil, minimal 3 bulan perbaiki gizi ibu sebelum hamil .

Adapun diet yang dianjurkan saat hamil:

✓  Keaneka ragaman pangan

✓  Kurangi makanan yang high glikemic index, seperti nasi putih.

✓  Variasikan karbohidrat.

✓  Konsumsi buah dan sayur

✓  Susu rendah lemak, susu nabati

✓  Konsumsi ikan

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!