25.1 C
Jakarta

IDAI Gelar Seminar Pekan Imunisasi Dunia di Jakarta

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM –Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan mengadakan seminar Pekan Imunisasi Dunia di Jakarta, Rabu (25/4/2018). Seminar ini, untuk memperingati Pekan Imunisasi Dunia,  yang diperingati pada pekan terakhir bulan April yaitu tanggal 24-30 April.

Tema Pekan Imunisasi Dunia kali ini, ingin mengajak semua orang, baik pemerintah sebagai pengambil kebijakan, maupun masyarakat, agar menambah upaya dalam meningkatkan cakupan imunisasi. Tema kali ini mengenai Capai Imunisasi Lengkap Bersama Melindungi dan Terlindungi. Acara bertempat di Gedung IDAI, Jakarta pada Rabu 25 April 2018.

Seminar yang dimoderatori oleh Dr dr Soedjatmiko SpA(K) MSi ini, menghadirkan pembicara antara lain Dr Vinod Kumar Bura Medical Officer, EPI World Health Organization Indonesia dan drg R Vensya Sitohang MEpid, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dengan judul Situasi Kesehatan anak dan imunisasi di Indonesia.

Selain itu, terdapat sejumlah topik menarik yang dibahas dalam seminar ini. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan pencegahannya dibawakan oleh Prof Dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) MSc PhD.  Tentang vaksin, apakah vaksin aman bagi anak-anak? dibawakan oleh DR Dr Hindra Irawan Satari SpA(K) M TropPaed, yang juga Ketua Komite Nasional Pekajian dan penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Tema tentang pentingnya imunisasi dari perspektif perlindungan anak dan agama Islam oleh DR H M Asrorun Ni’am Sholeh MA. Juga ada pembahasan mengenai Keraguan terhadap imunisasi oleh Dr Piprim B Yanuarso SpA(K). Acara diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan bersama komitmen dukungan optimalisasi Imunisasi di Indonesia.

Cakupan imunisasi

Data Dirjen P2 P Kemenes menyebutkan, cakupan dasar bagi bayi usia 0-11 bulan tahun 2017 mencapai 92,04 persen. Target nasional 92 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa program imunisasi telah mencapai target. Namun, dengan catatan terjadi penambahan kantong dengan cakupan dibawah 80 persen dan cakupan antara 80-91,5 persen.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!