27.8 C
Jakarta

IHT MIM Tangkisanpos Jogonalan

Baca Juga:

 

KLATEN, MENARA62.COM – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tangkisanpos Jogonalan Klaten Mengadakan Kegiatan In House Training di Aula Sekolah setempat, Senin (4/7/2022). Acara IHT mengambil Tema : “Penguatan karakter dan etos kerja guru menuju madrasah berkemajuan”.

Hadir sebagai narasumber Ustad Pujiono, S.Si.MM kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono dan Ibu Nur Widayati, S. Psi. Acara diikuti seluruh guru dan karyawan MIM Tangkisanpos.

Dalam sambutannya Ustadz Abdul Wahab selaku kepala madrasah menyampaikan arah dan visi program setahun ke depan. “Menghaturkan banyak terima kasih atas support para guru dalam acara ini. Semoga dapat mengikuti acara dengan maksimal dan nantinya bisa mengimplementasikan hasil training yang disampaikan para narasumber,”jelasnya.

Ustadz Pujiono pembicara pertama menyampaikan awal materinya dengan mengulas beberapa problematika pendidikan di Indonesia berdasarkan survei diknas, serta problematika intern Amal Usaha Muhammadiyah.

Menurut Ustad Pujiono bahwasanya saat ini mewabah guru itu terjangkiti permasalahan: Teaching By Pubbing ( Mengajar sambil Main HP), Teaching by Gossiping ( Ngajar sambil Ngegosip), Teaching by Bussines On line ( Ngajar sambil Jualan Onlin) dan indisipliner. “Boleh kok, kita bawa android, atau sambil dagang tapi harus tetap profesional dan ‘Empan mapan‘ ( pilih waktu yang pas). Jangan asal, dan tidak menerapkan dengan profesional,”ungkapnya.

Lebih lanjut ustad Pujiono menjelaskan profil guru yang berkarakter. Karakter itu terkait kualitas moral dan mental. Maka guru yang baik tentunya memiliki kepribadian mental dan moral yang baik. Di antara guru itu harus jujur, laku dan kata seirama. Dan tentunya menjalani profesinya dengan penuh tanggung jawab dan amanah. Kita harus bersyukur kepada Allah telah ditakdirkan menjadi guru, lebih-lebih guru di sekolah Islam Muhammadiyah jalan ke surga terbentang nyata bagi yang ikhlas dan sabar menjalaninya.

Sebagai tanda guru itu bersyukur denngan profesinya :Pertama, menerima dengan sikap positif profesi guru. Banyak guru belum ‘klik” dengan profesinya, sehingga sekedar menjalani rutinitas menghabiskan waktu tanpa makna dan target. Tentunya hal ini harus dihindarkan.

Kedua, sebagai tanda syukur sebagai guru kita tidak dholim dengan profesi kita. Dholim menganiaya profesi dengan bertindak semau gue, tidak disiplin, malas dan lainya.

Ketiga, sebagai tanda kita bersyukur dengan profesi kita yaitu selalu mau belajar mengembangkan profesi kita ada keinginan kuat ingin maju. Di antaranya mau mengikuti Training, Workshop, Seminar dan Belajar ngaji. Insya Allah guru-guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah TangkisanPos Jogonalan adalah orang orang berkualitas, berkarakter dan berdedikasi tinggi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!