JAKARTA, MENARA62.COM — Pimpinan Pusat Nasiyatul Aisyiyah (PP NA) resah dengan iklan rokok yang masif. Iklan rokok menjadi satu permasalahan yang hingga kini belum teratasi dengan optimal di Indonesia. Sikap pemerintah yang kurang tegas terhadap industri rokok, menjadikannya leluasa untuk mempromosikan produknya dalam berbagai bentuk dengan tipu daya.
PP NA mengkhawatirkan masa depan generasi bangsa, bila masyarakat terus-menerus dijejali iklan rokok, seperti dilansir Muhammadiyah.or.id.
Kekhawatiran itu terungkap dalam diskusi penyiaran yang bertajuk Selamatkan Generasi Bangsa: Tolak Iklan Rokok, Selasa (1/8/2017). Diskusi itu dilakukan atas kerjasama dengan Indonesian Institute for Social Dvelopment (IISD).
“Ketika perempuan Indonesia bisa sehat dan bebas rokok maka dapat dijamin bahwa generasi muda Indonesia dalam empat atau sepuluh tahun mendatang akan jauh lebih baik,” papar Diyah Puspitarini, Ketua Umum PPNA dalam sambutannya.
Hanya saja, lanjut Diyah, untuk mengatasi agar kaum perempuan dan anak tidak merokok, salah satunya perlu dilakukan pelarangan iklan rokok dimanapun.
Sementara itu Deni Wahyudi Kurniawan dari Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau mengatakan, saat ini perempuan merupakan salah satu target dan korban utama dari rokok.
Prevalensi perokok laki-laki sekarang sudah 47 %, artinya dua dari tiga orang perokok sudah jenuh (merokok), sementara perempuan, dalam 5 atau 10 tahun terakhir kenaikannya cukup tinggi, hingga 400 %, dari yang tadinya 1,5% menjadi 4,5%.
“Sehingga komitmen dan peran PP Nasiyatul Aisyiyah berbicara mengenai hal ini adalah sangat penting dan strategis,” papar Deni yang juga program manager IISD ini.