Kalau soal lebaran, ikut yang duluan.
Sebuah truk tangki berukuran besar tampak kesulitan keluar dari Lapangan Arcici di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Jalan di depannya memang terlalu kecil untuk truk raksasa itu. Saya harus menghentikan laju sepeda motor lima menitan, sampai truk itu lolos di tikungan jalan.
Di balik badan truk ternyata ada kegiatan beberapa pria sedang memasang bendera Muhammadiyah dan spanduk pengumuman: Tanggal 21 April 2023 akan dilangsungkan shalat Idul Fitri di lapangan itu.
Berarti truk itu baru selesai mengisi tandon air untuk wudlu dan toilet portable untuk para jamaah. ”Ya Pak, kita sebagai panitia sedang menyiapkan semua kebutuhan para jamaah,” kata seorang bapak diantara mereka.
Muhammadiyah memang telah mengumumkan maklumat jauh sebelum Ramadhan. Tanggal 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan hari Jumat tanggal 21 April 2023. Berarti Kamis menjadi hari terakhir puasa.
Berbeda dengan Muhammadiyah, pemerintah malah belum membuat ketetapan 1 Syawal 1444 H. Masih menunggu hasil sidang isbat pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H.
Sidang itu akan mendengarkan laporan tim rukyatul hilal yang disebar di ratusan titik pantau. Bila ada yang berhasil melihat hilal, berarti keesokan paginya Lebaran bersama. Bila gagal melihat hilal, puasa akan digenapkan 30 hari.
Jagaters Studio pernah ikut dalam tim rukyatul hilal. Mengirimkan tim live streming di 10 lokasi: Di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil live streaming ditayangkan di LED screen yang dipasang di gedung Kementerian Agama di Jakarta Pusat.
Kalau ingat peristiwa itu, saya selalu merasa bangga. Zaman itu live streaming belum sepopuler sekarang. Kalau tidak salah, sepuluh atau sebelas tahun lalu. Tiba-tiba semua stasiun TV berharap memperoleh konten dari LED screen, untuk menampilkan laporan langsung dari titik pantau.
Karena hanya sanggup mengirim 10 tim, dipilihlah titik pantau yang diperkirakan memiliki cuaca bagus. Tugas tim adalah menyiarkan langsung pelaksanaan sumpah terhadap petugas yang mengaku melihat hilal.
Sayangnya, dari 10 lokasi yang dikunjungi, semuanya gagal melihat hilal. Semua lokasi diguyur hujan sangat lebat. Bahkan ada yang disertai badai. Siaran langsung tetap berjalan, melaporkan kegagalan.
Menurut perkiraan, kecil kemungkinan Lebaran versi pemerintah tahun ini akan berbarengan dengan Lebaran versi Muhammadiyah. Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H berdasarkan hisab imkan rukyat MABIMS 3-6.4. Detailnya juga bisa Anda cari di internet sendiri.
Sementara Muhammadiyah menggunakan pendekatan hisab hakiki wujudul hilal. Berapa pun ketinggian hilalnya, kalau ”sudah masuk”, maka dimulailah hari pertama bulan baru. Sudah masuk itu, penjelasannya panjang. Tapi bisa membuka link Suaramuhammadiyah.id
Perbedaan itu biasa saja. Tidak perlu dibesar-besarkan. Masing-masing memiliki dalil yang digunakan sebagai landasan.
Apalagi sampai jadi berita viral di media sosial. Ada kepala daerah melarang penggunaan lapangan untuk salhat Idul Fitri tanggal 21 April 2023, karena pemerintah belum memutuskan. Untungnya sekarang sudah beres.
Dulu, saat masih kanak-kanak, saya punya rumus puasa Ramadhan yang mau enaknya sendiri. Maksudnya, ketika awal puasa ikut yang belakangan. Namun, ketika mengakhiri puasa ikut yang duluan. Tidak penting siapa yang belakangan dan siapa yang duluan.