31 C
Jakarta

Implementasi Pembelajaran Inovatif & Kreatif di MI Al-Hidayah Pandansari

Baca Juga:

MALANG, MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) adalah salah satu universitas PTM yang ada di DKI Jakarta. Sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak dalam bidang pendidikan Uhamka sudah banyak melahirkan lulusan sarjana puluhan ribu setiap tahunnya.

Uhamka sendiri memiliki beberapa fakultas, yaitu Fakultas Farmasi dan Sains, Fakultas teknik, bahkan baru-baru ini Uhamka berhasil menambah fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran. Dan yang tidak kalah ketinggalan adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Fkip menjadi salah satu penyumbang lulusan sarjana terbanyak bagi Uhamka setiap tahunnya karena mahasiswa yang banyak dan program studi yang banyak pula membuat Fkip Uhamka dinobatkan sebagai salah satu penyumbang lulusan sarjana terbanyak bagi Uhamka. FKIP sendiri memiliki dua belas program studi pada fakultasnya. Salah satu prodi yang ada di FKIP Uhamka ini adalah Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang terakreditasi A. Dalam kurikulum akademiknya Prodi PGSD memiliki satu mata kuliah yang sangat bagus yang akan membentuk karakter dan jiwa sosial bagi mahasiswanya. Mata kuliah tersebut diampuh pada mahasiwa semester 7.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mata kuliah ini berhasil dilaksanakan dan dapat memberikan dampak positif bagi tempat atau objek yang dituju. Mata kuliah tersebut adalah Praktik Kuliah Lapangan (PKL) dan Studi Pengembangan Wawasan.

Pada tahun ini tepatnya 20 Februari s.d. 1 Maret 2020 Prodi PGSD kembali mengadakan kegiatan PKL dan Studi Pengembangan Wawasan di Malang dan Bali, untuk PKL-nya itu sendiri dilakukan di Desa Poncokusumo, Malang, Jawa Timur. Di desa tersebut mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat dan kepada sekolah dasar yang ada di desa tersebut. Jumlah mahasiswa semester 7 yang mengikuti program PKL & Studi Pengembangan Wawasan sekitar 300-an mahasiswa dan didampingi oleh 20 dosen pembimbing serta 3 orang pimpinan fakultas.

Ibu Ika Yatri selaku Ketua Prodi PGSD menyampaikan dalam pelepasan dan doa bersama sebelum keberangkatan menyampaikan, “Wujud dari pengamalan ilmu adalah implementasi, pengabdian terhadap masyarakat adalah bentuk dari dua keshalehan yakni keshalehan intelektual dan keshalehan sosial itu harus kita biasakan sebelum kita sebagai pendidik survive di dunia pendidikan.” Senada dengan yang disampaikan oleh kaprodi. Ibu Candrawati, Wakil Dekan Dua juga menyampaikan, “Sebagai calon guru SD kita harus sering-sering bahagia, karena dengan begitu kita akan lebih ikhlas dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik kita dan peserta didik kita pun senang menerima ilmu yang kita berikan dan itu akan menjadi pahala untuk kita.”

MI Al-Hidayah adalah salah satu sekolah dasar yang berada di Desa Pandansari, Malang, Jawa Timur. Lingkungan alam MI Al-Hadiyah ini masih sangat sejuk dan asri. Masih sangat cocok untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Kepala Desa Poncokusomo Muhammad Ridwan sangat menyambut baik kedatangang mahasiswa PGSD Fkip Uhamka di Desa Poncokusumo. Ia mengatakan dalam sambutan penerimaan mahasiswa pada PKL dan Studi Pegembangan Wawasan, “Saya sangat senang Desa Poncokusumo dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan ini sebab dengan begitu warga saya akan mendapat pengalaman baru, biasanya dari kegiatan-kegiatan seperti KKN atau pratek kuliah lapangan ini warga diajak untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan setiap potensi yang ada di desa, juga biasa nya ada pengecekan kesehatan itu sangat membantu untuk warga karena kondisi puskesmas yang jauh.”

Dari 300 mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Salah satu dari kelompok mahasiwa mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman di salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI). MI ini merupakan lembaga pendidikan milik NU. Ibu Rahmiati selaku dosen pembimbing kelompok sekaligus dosen penasihat akademik menyampaikan kepada mahasiswa kelompoknya, “Di mana pun ditempatkan kita harus siap sebagai seorang pendidik yang baik, ini merupakan salah satu dakwah kita juga sebagai kader Muhammadiyah.”

Kurang lebih 3 hari salah satu kelompok peserta PKL ini melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif di MI Al-Hidayah Desa Pandansari. Azhar Nawawi salah seorang anggota kelompok yang ditempatkan di MI Al-Hidayah itu berpendapat, “Inilah wujud seseungguhnya Muhammadiyah walau MI ini adalah lembaga di bawah naungan NU tetapi tidak dijadikan satu alasan untuk tidak melakukan dakwah pendidikan, ini seperti apa yang diajarkan KH Ahmad Dahlan dulu. Dalam rangka membantu mencerdaskan kehidupan bangsa kita tidak boleh pandang bulu, asalkan dia warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita memberikan ilmu yang kita punya sebagai kaum terpelajar.”

Pembelajaran Inovatif dan kreatif dengan mengunakan media pembelajaran, kelompok 15 yang ditugaskan di MI tersebut memberikan pembelajaran matematika dengan menggunakan media ular tangga. Octavia Nadia salah seorang mahasiswi dari kelompok 15 berpendapat, “Melihat kondisi pembelajaran di sekolah yang masih konvensional, saya jadi sangat antusias untuk memberikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan media pembelajaran yang dibuat bersama-sama kelompok.” Ibu Nur Afni, dosen pembimbing kelompok yang juga sebagai Sek-Prodi mengatakan, “Kalian harus bisa memanfaatkan setiap keadaan, seperti saat Pratek kuliah lapangan ini kalian harus bisa mengasah kreatifitas kalian dalam membuat media pembelajaran dan ini kesempatan emas untuk kalian semua dalam memperoleh pengalaman baru.” Dalam pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kreatif dan inovatif siswa-siswi kelas IV di MI Al-Hidayah sangat aktif dan sangat menikmati pembelajaran dengan serius.

Kepala sekolah MI Al-Hidayah sangat senang dan berterima kasih kepada mahasiswa PGSD Fkip Uhamka yang ditempatkan di sekolahnya karena sudah memberikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, “Ini sangat bagus untuk dicontoh kepada guru-guru yang ada di MI ini.” Dan pada akhirnya ini akan menjadi kesan yang baik untuk sekolah dan juga kepada kami mahasiswa kelompok 15 yang berksempatan menyicipi pengalaman baru untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah kepada peserta didik langsung yang notabene sangat jauh kulturnya dengan yang jakarta.

Penulis: Muhammad Azhar Nawawi, dan Nurafni Muchtar, M.Pd.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!