28.2 C
Jakarta

In Memoriam Almarhum Prof Suyatno, Bapak Pembangunan UHAMKA

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Lima hari sudah, Prof. Suyatno berpulang ke haribaan Allah Sang Maha Pemilik Jiwa. Namun duka itu masih terasa menyelimuti kampus Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (UHAMKA). Sosok almarhum yang berpulang pada Ahad (10/10/2021) tersebut, sempat memimpin UHAMKA sekitar 18 tahun lamanya. Ia telah menjadi tokoh, orang tua, dan panutan bagi kalangan sivitas akademika UHAMKA.

Nama Prof Suyatno ibarat sangat lekat dengan UHAMKA. Menyebut nama UHAMKA, maka masyarakat akan mengidentikkan dengan Prof Suyatno. Demikian pula sebaliknya, menyebut Prof Suyatno orang juga langsung menghubungkan dengan UHAMKA. Prof. Suyatno adalah sosok yang berjasa besar dalam membesarkan dan membangun UHAMKA sehingga kemudian dikenal sebagi “Bapak Pembangunan UHAMKA”.

Sejak UHAMKA berubah dari IKIP Muhammadiyah menjadi Universitas Prof. DR Hamka, Prof Suyatno telah melakukan berbagai upaya agar UHAMKA tak sekedar berubah nama. Tetapi juga harus mampu berkibar sejajar atau bahkan melebihi kampus-kampus lain di negeri ini.

Hasilnya, kampus UHAMKA pun berhasil meraih puncak prestasi dengan perolehan akreditasi A di samping segudang prestasi dan pencapaian lainnya. Lalu sebelum mengakhiri masa kepemimpinannya, Prof Suyatno memberikan kado terindah bagi UHAMKA dengan berdirinya Fakultas Kedokteran, lengkap dengan kampus dan fasilitas penunjangnya.

Hingga kini, nama Prof. Suyatno menjadi kenangan dan terkenang selalu  bagi masyarakat khususnya keluarga besar UHAMKA. Beliau menghadap Allah SWT dalam usia yang masih tergolong produktif yakni 58 tahun.

Almarhum Prof. Suyatno lahir di Purbalingga, 15 Juli 1963. Mengenyam pendidikan di SD Negeri Rembang Purbalingga, SLTP Negeri Rembang  Purbalingga, SLTA SPGN 3 Jakarta, S1 di IKIP Muhammadiyah Jakarta (UHAMKA), S2 IKIP Jakarta (UNJ), dan S3 di UNJ.

Dalam pengabdiannya di UHAMKA ataupun Muhammadiyah serta Negara Indonesia almarhum pernah menjabat sebagai Rektor UHAMKA, Rektor UM Bandung, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Bendahara Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua Tim Pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Ketua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah DKI Jakarta, Penasehat TVMU, Badan Pembina Harian Suara Muhammadiyah dan lain sebagainya telah sukses mengabdi dan berkontribusi.

Almarhum Prof Suyatno saat masih menjabat sebagai Rektor UHAMKA bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menkes Nila F Moeloek, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti Patdono Suwignyo ketika menandatangani prasasti pembangunan kampus Fakultas Kedokteran UHAMKA.

Bukan hanya di lingkungan Muhammadiyah, almarhum Prof. Suyatno telah berhasil mengawal dan memimpin sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia, Sekjen APTISI Pusat, Sekjen Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKPTSI), Wakil Ketua APTISI Pusat, Sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Pusat, Wakil Ketua Umum Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKSPTIS), Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (LPTKSI) PTS se-Indonesia, Penasehat Forum Komunikasi Alumni Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia, Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, Ketua Dewan Pendidikan Jakarta Selatan.

Emaridial Ulza selaku Sekretaris UHAMKA ketika dikonfirmasi menyebutkan “Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Allahummaafirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu, duka cita mendalam atas kepergian Ayahanda Prof. Suyatno tokoh, guru dan panutan kami. Tidak pernah kami lupakan betapa besar jasa beliau terhadap UHAMKA. Beliau kebangaan kami. Keuletan, kegigihan dan semangat beliau dalam membesarkan UHAMKA menjadi semangat kami yang muda-muda untuk bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.

Ulza berkisah saat dirinya menjadi Sekretaris Rektor mendampingi Prof Suyatno, ia merasakan betul Prof. Suyatno bekerja keras untuk memastikan institusi ini berjalan dengan baik. “Bahkan jika memang harus ke kampus dimalam hari  misalnya ada disposisi dan kebijakan cepat harus diambil dan harus diselesaikan, maka  jam berapapun dan kapanpun beliau selalu datang kekampus,” tuturnya.

“Insya Allah beliau Husnul Khatimah, Prof. Suyatno orang baik, segala kebaikan beliau menjadi amal dan kunci surga, segala kesalahan beliau terhapus karena kebaikan beliau yang sampai saat ini masih kita rasakan,” tutupnya.

Pada Senin malam, takziah virtual yang digelar UHAMKA, dihadiri lebih dari 625 peserta yang datang dari berbagai pelosok negeri. Takziah hari berikutnya pun masih dihadiri oleh lebih dari 350 peserta. Ini menjadi bukti bagaimana UHAMKA dan warga Muhammadiyah begitu kehilangan sosok Prof Suyatno.

Selamat jalan Prof Suyatno. Budi baikmu akan selalu kami kenang…..

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!