YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Komite Indeks Biodiversitas Indonesia – Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) menyelenggarakan Inagurasi Program Studi/ Proyek Independen Kurator Hayati – Indeks Biodiversitas Indonesia sebagai wujud penghargaan dan apresiasi kepada para Kurator Hayati yang telah berkontribusi besar untuk pembangunan database keanekaragaman hayati.
Kegiatan kurasi data biodiversitas dilakukan oleh para Kurator Hayati (KH) dari jejaring universitas anggota KOBI. Tercatat setidaknya 3000 data species sebagai aset biodiversitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh 119 peserta kurator hayati yang terbagi menjadi 61 peserta individu dan 11 peserta kelompok di 19 perguruan tinggi Indonesia yang telah dilakukan pada November 2020 hingga Januari 2021.
Secara umum database IBI berisikan tentang sumber data mengenai taksonomi dari spesies, sebaran geografi serta meliputi metode penelitian yang digunakan serta status populasi dari suatu spesies. Kegiatan ini merupakan Langkah awal pembangunan database keanekaragaman hayati sebagai dasar untuk membangun indikator biodiversitas, dengan tujuan mengukur status dan tren Biodiversitas Indonesia.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Ph.D., Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) mengatakan dalam keterangannya (28/4/2021), “Database IBI ini akan menjadi dasar untuk mengukur indeks biodiversitas dan tren dinamikanya, yang secara sains dapat dianalisa lebih lanjut guna memberikan masukan kepada para pembuat kebijakan publik serta dapat digunakan oleh para praktisi konservasi sebagai bahan acuan akan status dan tren biodiversitas Indonesia.”
Lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan bahwa, “Database yang sudah terkumpul ini akan menjadi bahan dalam menyusun Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP), dimana akan dilakukan perencanaan program penelitian biodiversitas selanjutnya, dan program pengelolaan serta pemanfaatan biodiversitas secara berkelanjutan. Melalui analisis data ini juga dapat memberikan pemahaman kondisi habitat dan tren populasi species flora dan fauna dalam kurun waktu periode yang berbeda,” tutupnya. (*)