JAKARTA, MENARA62.COM–Negeri ini butuh pemimpin yang berhati nurani/kholbu. “Itulah pesan terakhir almarhum KH Hasyim Muzadi yang disampaikan pada saya ketika menjenguh beliau ketika sakit,” ujar Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam sambutannya pada peluncuran buku Takziah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.
Hadir pada peluncuran buku ini antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Effendy, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional RI Soetrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah M Amien Rais, dan Yusron Shidiqi, putra bungsu KH Hasyim Muzadi.
“Dalam kondisi bangsa seperti saat ini, kepemimpinan yang punya hati nurani amat diperlukan,” ujar Haedar kembali menegaskan pesan almarhum KH Hasyim Muzadi.
Yusron Shidiqi, mewakili keluarga mengucapkan terima kasih atas pemuliaan yang dibuat PP Muhammadiyah.
“Ini buku pertama PP Muhammadiyah terhadap tokoh NU. Saya belum memastikan belum ada buku takziah Nu terhadap tokoh Muhammadiyah,” ujarnya.
Wakil Presiden M Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, KH Hasyim telah berperan mengangkat keislaman Indonesia yang toleran. “Banyak yang beliau sudah lakukan dan saya tidak bisa mengungkapkannya semua,” ujarnya.
Jusuf Kalla pun menceritakan tentang keterlibatan KH Hasyim Muzadi dan Buya Syafii Maarif yang dimintai masukan tentang cara untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bali, baik turis domestik maupun mancanegara pasca Bom Bali.
Amien Rais mengingatkan, jika NU dan Muhammadiyah dalam membangun masa depan negeri ini akan klop. “Saya termasuk orang yang sudah lama sekali yakin bahwa besok di akherat itu kita tidak akan ditanya apakah NU atau Muhammadiyah, yang ditanya kita hidup itu beriman dan beramal soleh,” ujarnya.
Soetrisno Bachir mengakui tidak banyak berinteraksi dengan KH Hasyim Muzadi, namun mendapat amanat untuk membantu mengkader muridnya di luar negeri untuk menjadi pengusaha. “Ada doktor yang diperkenalkan dengan saya, kemudian saya buat grup dengan perusahaan saya agar anak didik KH Hasyim Muzadi untuk menjadi pengusaha,” ujarnya.