30.2 C
Jakarta

Indonesia Kekurangan 74 Ribu Guru Agama

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Untuk memenuhi kebutuhan guru agama di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, Kementerian Agama membutuhkan 74 ribu guru baru untuk memenuhi kebutuhan tahun 2018 ini.

Menurut Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Imam Syafi’i, kebutuhan ini guna menggantikan ribuan guru yang memasuki masa pensiun. “Di Jawa Timur saja tahun lalu kehilangan 1000 guru karena pensiun, belum lagi daerah-daerah lain,” katanya saat Rakornas Pendidikan islam Kemenag di Hotel Mercure, Jakarta (13/3/2018).

Saat ini, Kemenag tengah mengajukan usulan formasi tersebut dan sedang dibahas oleh komisi 8 DPRRI.

Sampai detik ini jumlah guru agama tinggal 189 ribu di seluruh Indonesia. Mereka menangani 37,8 juta siswa di seluruh penjuru negeri. Dengan demikian rasionya satu guru mengajar 200 siswa. “Ini sangat kurang,” lanjut Imam.

Saat ini pihaknya tengah mengembangkan program Guru Modis, yaitu guru agama yang Moderat, Inovatif, dan Inspiratif. Model ini akan dijadikan alat screening agar guru yang direkrut benar-benar memiliki diferensiasi.

Pada saat yang sama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Achmad Zayadi menambahkan, dunia pesantren juga membutuhkan sentuhan pemerintah agar dapat menaikkan kualitasnya.

“Saat ini ada 5 juta santri di berbagai pesantren di Indonesia. Mereka adalah aset pendidikan nasional yang otentik, bukan alternatif makanya harus diperhatikan,” katanya.

Bentuk peningkatannya di antaranya dengan membangun pesantren tinggi atau ma’had aly. Kemenag telah mewujudkan 29 ma’had aly di seluruh Indonesia. Jumlah ini terus ditingkatkan sehingga setiap privinsi memiliki satu ma’had aly.

Dengan alokasi dana yang belum terlalu besar, yaitu mencapai Rp843 miliar, Zayadi optimis rencana Kemenag bisa diwujudkan. (Malik)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!