31.9 C
Jakarta

Indonesia Masih Berjuang Capai Eliminasi Malaria

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Indonesia masih berjuang keras untuk mencapai eliminasi malaria. Program pemberantasan malaria yang dilakukan sejak jaman Presiden Soekarno hingga saat ini belum membuahkan hasil yang gemilang.

Data Kementerian Kesehatan 2016 menyebutkan dari 511 kabupaten/kota yang ada, baru 247 kabupaten/kota yang mencapai eliminasi malaria.

“Kita susun roadmap pemberantasan malaria supaya target eliminasi tingkat kabupaten/kota pada 2025 dan tingkat nasional pada 2030,” jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes drg R Vensya Sihotang, Jumat (31/03/2017).
Diakui upaya eliminasi malaria di Indonesia cukup berat. Terutama untuk daerah Indonesia Timur yang hampir semuanya masuk kategori daerah endemis.
“Banyak galian tambang liar yang tidak terkontrol dan tidak terdata. Ini menyulitkan pengendalian vektor nyamuk,” lanjutnya.
Menurut Vensya, saat ini ada 80 juta penduduk Indonesia yang hidup di daerah endemis malaria. Selain itu ada 2,334 juta pelaku perjalanan yang terkena malaria dan ini berpotensi menularkan ke penduduk lain.
Karena itu upaya eliminasi malaria harus dilakukan lintas sektor dengan menitik beratkan pada peran Pemda yang lebih besar.
Kemenkes diakui Vensya telah menyusun roadmap menuju eliminasi malaria secara nasional. Roadmap tersebut memfokuskam diri pada upaya promotif dan preventif seperti penggantian 3 juta kelambu yang akan dilaksanakan per Agustus 2017, pemberian obat terhadap mereka yang dicurigai malaria setelah melalui rangkaian rapid diagnostic test (RDT) dan upaya lain terkait kebersihan lingkungan untuk mengurangi banyaknya nyamuk.
Untuk obat, Ketua Komisi Ahli Diagnosis Dan Pengendalian Malaria Prof Inge Sutanto mengatakan Indonesia pernah mengalami resistensi obat malaria jenis klorokuin pada 1973-1990. Lalu obat diganti dengan jenis ACT namun obat ini pun diganti lagi dengan jenis DPH sejak 2011.
“Jenis obat ini sampai sekarang masih efektif untuk mengatasi malaria,” katanya.
Ia mengingatkan agar penderita malaria menuntaskan obat untuk menghindari resistensi obat malaria.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!