YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nizam hadiri seminar internasional yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bersama dengan Tomsk State University (TSU) Rusia, Kamis (27/5). Acara tersebut diadakan guna memperkuat kerja sama pendidikan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-71 hubungan bilateral Indonesia– Rusia.
Nizam mengungkapkan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia berharap kerja sama kedua negara, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian akan semakin erat, persahabatan yang lebih erat antara dua negara.
“Persahabatan mahasiswa kita dan juga para profesor akan memperkuat kemitraan antara dua negara,” kata Nizam dalam siaran persnya, Selasa (1/6/2021).
Dalam kesempatan ini, Nizam pun kembali menekankan akan pentingnya perguruan tinggi untuk mengembangkan teknik pembelajaran, tidak hanya dari satu kampus tetapi juga perlu menerima ilmu dari berbagai kampus lainnya atau di luar kampus.
“Hal tersebut sesuai dengan program yang sedang dicanangkan yaitu Kampus Merdeka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nizam memaparkan dalam pengaplikasian program Kampus Merdeka, Ditjen Dikti berdasar kepada delapan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (8 IKU PT). Adapun 8 IKU PT tersebut meliputi: 1) lulusan mendapat pekerjaan yang layak, 2) mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, 3) dosen berkegiatan di luar kampus, 4) praktisi mengajar di dalam kampus, 5) hasil kerja dosen digunakan masyarakat/mendapat rekognisi/pengakuan internasional, 6) program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, 7) kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta 8) program studi berstandar internasional.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Jose Tavares mengatakan kegiatan ini digelar dalam merayakan 71 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia, sekaligus realisasi kerja sama antara UPNVY dan TSU. Kerja sama yang kuat antara kedua universitas diharapkan menghasilkan banyak keuntungan di berbagai bidang ke depannya.
“TSU dikenal sebagai universitas tingkat dunia yang kompetensi pendidikannya mumpuni. Diharapkan kegiatan seminar ini bisa menjadi media untuk menambah ilmu bagi seluruh partisipan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UPNVY Mohamad Irhas Effendi mengungkapkan telah menjalin persahabatan dengan universitas Rusia sebelumnya.
“Dulu, universitas kami bekerja sama dengan mitra dari Rusia. Kami telah menjadi tuan rumah bagi siswa Rusia untuk belajar di universitas kami untuk mempelajari budaya Indonesia. Baru tahun lalu, kami mengundang Duta Besar Rusia untuk Indonesia untuk memberikan kuliah di universitas kami,” terangnya.
Dalam perayaan HUT ke-71 hubungan bilateral Indonesia-Rusia, UPNVY berharap dapat mengambil peran dalam kerja sama di masa depan. “Saya berharap webinar ini membuka jalan menuju terciptanya proyek bersama lebih lanjut,” harap Irhas.
Dekan FISIP UPNVY Machya Astuti Dewi dalam sambutannya, menyampaikan kerja sama yang terjalin dengan TSU Rusia diharapkan dapat memperluas jaringan dengan negara-negara Eropa. Selain itu kegiatan ini sekaligus mendukung program MBKM dan mendukung pemenuhan kinerja lembaga.
“Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani, kedua universitas sepakat untuk berkolaborasi dan melakukan pertukaran pengetahuan yang meliputi pertukaran dosen, mahasiswa dan staf untuk kepentingan penelitian, pelaksanaan penelitian bersama, pertukaran informasi dan publikasi akademik, serta program lain yang disepakati bersama,” ujar Machya.
Sementara itu, Rektor TSU, Eduard V. Galazhinskiy mengungkapkan dalam 71 tahun hubungan Indonesia-Rusia, TSI sudah melakukan kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia dan menerima banyak mahasiswa dari Sumatera dan Papua.
“Bekerja dengan UPNVY akan lebih mengembangkan hubungan baik dalam bidang publikasi ilmiah dan peningkatan kualitas pendidikan. Diharapkan (kerja sama-red) akan terus berlanjut,” imbuhnya.