JAKARTA, MENARA62.COM – Selama 10 tahun tak ada pengangkatan dosen, kini Indonesia terancam krisis dosen. Selain tidak ada pengangkatan dosen baru, kekurangan tenaga dosen tersebut juga dipicu sebab lainnya seperti pensiun dan kematian maupun alih profesi.
“Dalam setahun rata-rata jumlah dosen yang pensiun ada 1500 hingga 2000 orang,” kata Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti, Senin (5/6/2017).
Jika situasi seperti ini berlanjut, maka pada tahun 2023 Indonesia akan kekurangan tenaga dosen sekitar 9000 orang.
Ia mengakui tahun lalu hampir saja ada formasi untuk dosen sebanyak 1500. Tetapi tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba formasi tersebut ditiadakan.
Akibat kekurangan tenaga dosen tersebut, lanjut Ghufron, bisa memicu tidak tercapainya rasio dosen-mahasiswa seperti aturan yang berlaku.
Ghufron mengingatkan bahwa keberadaan dosen ini sangat penting dan strategis. Tanpa tenaga dosen yang memadai, bermutu dan berkualitas maka sulit untuk mengharapkan perbaikan mutu dan kualitas lulusan perguruan tinggi.
Diakui untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dari imbas krisis tenaga dosen ini, Kemeristekdikti telah melakukan berbagai terobosan. Diantaranya program beasiswa, pelatihan, penyederhanaan gelar profesor dan lainnya. Harapannya berbagai program tersebut bisa menjadi solusi atas kekurangan tenaga dosen.
“Kita hanya bisa mensupport dari hal-hal yang berkenaan dengan pendidikan dosen, peningkatan kualitas, peningkatan level pendidikan. Tetapi soal pengangkatan tenaga dosen tentu bukan wewenang kami,” jelasnya.