31.9 C
Jakarta

Industri Perfilman Indonesia Alami Kebangkitan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Dunia perfilman  Indonesia akan memasuki babak baru. Dua momentum besar yang mengawali yakni jumlah penonton film sepanjang 2016 yang mencapai rekor 36 juta penonton dan kebijakan pembebasan investasi asing disemua sektor perfilm.

“Ini momentum untuk membuat industri perfilm Indonesia terus tumbuh dan berkembang,” papar Lasja F Susatyo, seorang sutradara yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Hari Film Nasional (HFN) 2017, Senin (06/03/2017).

Menurutnya, tanda-tanda akan bangkitnya dunia perfilm Indonesia sebenarnya sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir ini. Dimana dalam infrastruktur distribusi, investasi baru mulai mengalir masuk, ruang pemutaran semakin banyak dan meluas ke seluruh Indonesia. Dan platform digital untuk pemutaran film pun kian banyak serta beragam.

Disisi konten lanjut Lasja, pusat produksi telah menyebar ke berbagai pelosok negeri, komunitas-komunitas pembuat film tumbuh pesat hampir disemua daerah. Kedua hal tersebut tentu saja akan melahirkan semakin banyak film yang menarasikan keberagaman masyarakat Indonesia.

Lasja mengatakan sejarah sinema dunia memperlihatkan bagaimana film senantiasa digunakan untuk berbagai kepentingan sosial, budaya dan politik. Karena kekuatannya pula, di Indonesia ada masa dalam periode cukup panjang pemerintah mengenddalikan produksi serta peredaran film dan disisi lain memanfaatkan film sebagai medium propaganda pembangunan.

Namun sejak reformasi, pemerintah dan kemudian seluruh masyarakat, mengabaikan peran dan fungsi strategis film untuk membangun dan mempertahankan keberadaan budaya Indonesia.

Sementara itu Mendikbud Muhadjir Effendi mengharapkan melalui film, masyarakat Indonesia dapat lebih mengapresiasi keberagaman dan merayakannya sebagai milik bersama.

“Perayaan HFN perlu dimanfaatkan sebagai momentum mengajak semua komponen masyarakat untuk mengoptimalkan film untuk menyebarluaskan gagasan dan naratif keberagaman Indonesia, serta meningkatkan akses masyarakat untuk menonton film-film tersebut,” kata Muhadjir.

Mendikbud berharap melalui gerakan semesta ini bangsa Indonesia akan memperoleh kembali pemahaman yang sebaiknya mengenai ke-Bhineka Tunggal Ika-an Indonesiasebagai modal penting menghadapi berbagai persoalan bersama. Termasuk intoleransi, radikalisme, dan ancaman perpecaha

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!