JAKARTA, MENARA62.COM – Pemerintah Inggris apresiasi pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina termasuk rumah sakit di Rakhine State, Myanmar. Dua rumah sakit tersebut dibangun oleh organisasi kegawatdaruratan kesehatan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C).

“Apresiasi itu disampaikan oleh Bapak Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn saat menerima delegasi kami,” kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad dikutip dari Antara, Selasa (14/5).

Sarbini Abdul Murad, putra asal Aceh yang merupakan dokter Indonesia pertama yang berhasil masuk ke garis depan Gaza saat konflik Palestina-Israel pada 2008-2009 itu telah bertemu Wakil Dubes Inggris itu di kantornya belum lama berselang.

Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, Wakil Duta Besar Inggris memberikan apresiasinya terhadap filosofi yang menjadi dasar program pembangunan RS Indonesia, terlebih di Rakhine State, sebuah wilayah yang sangat tertutup.

Pihaknya menghormati langkah tersebut, apalagi Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla terlibat langsung di dalamnya.

“Kami sangat tertarik dengan apa yang telah MER-C lakukan, baik di Palestina maupun di Myanmar. Saya berharap Inggris dan MER-C bisa bekerja sama dengan kami ke depan,” kata Rob Fenn, seperti disampaikan Sarbini Abdul Murad.

Dalam pertemuan kedua belah pihak, disampaikan bahwa MER-C menyadari bahwa dana bukanlah hal yang utama, namun SDM sukarelawan yang setiap saat siap turun ke lapangan dan jaringan (networking) adalah hal terpenting dalam menjalankan organisasi kemanusiaan ini.

Ia menjelaskan, pertemuan dengan Wakil Dubes Inggris itu adalah upaya memperluas jaringan.

Sarbini memaparkan mengenai MER-C sebagai sebuah LSM Indonesia dengan berbagai program medis dan kemanusiaan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Dua diantaranya adalah program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di wilayah konflik Jalur Gaza, Palestina dan Rakhine State, Myanmar.