JAKARTA – Forum Rektor Indonesia (FRI) mengecam dan mengutuk tindakan biadab pengeboman yang terjadi di tiga gereja di Surabaya. Dengan dalih apapun, kejadian ini tidak dibenarkan.
“Kejadian menyedihkan ini pertanda bahwa radikalisme yang biadab ini masih ada di Indonesia,” kata Ketua Dewan Pertimbangan FRI Prof. Suyatno, didampingi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan FRI Prof. Asep Saefudin dan Ketua FRI Prof. Dwia Tina Pulubuhu, Ahad (13/5).
Suyatno yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) mengatakan perilaku sadis atas dalih apapun sangat merusak hubungan kemanusian dan keluar dari perilaku bangsa Indonesia yang beradab.
Berikut adalah pernyataan sikap Dewan Pertimbangan dan Pimpinan Forum Rektor Indonesia (FRI) terkait aksi sadis bom di Surabaya:
FRI mengecam dan mengutuk keras segala tindakan kebiadaban, kekerasan, radikalisme, dan terorisme, apapun motif dan tujuan yang mendasarinya. Agama apapun tidak mengajarkan perilaku sadisme, teror, menyebar kebencian, dan kekerasan. Semua agama di muka bumi ini cinta akan perdamaian dan keselamatan untuk seluruh umat manusia, bahkan alam.
FRI menyampaikan turut berbela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Semoga keluarga, kerabat, dan kita semua diberiNya ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan berat ini.
FRI mendorong penuh agar aparat keamanan bertindak tegas tanpa pandang bulu dalam mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya perilaku biadab itu secara komprehensif, cepat dan tuntas. Stop gerakan radikalisme secara intensif dari pelbagai pihak. FRI siap untuk bekerjasama dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian, ketenangan, dan keselamatan NKRI.
FRI meminta semua pemuka agama, tokoh masyarakat dan pimpinan Kampus untuk selalu menabur benih dan mengajarkan kebaikan, perdamaian, serta toleransi. Menjauhi perilaku biadad, keras, dan benci karena adanya perbedaan. Ingat bahwa perbedaan adalah rahmat. Ingat Indonesia mempunyai ideologi Pancasila yang baik untuk hubungan dengan Tuhan secara vertikal dan hubungan dengan sasama manusia secara horizontal. Ingat bahwa semua manusia adalah bersaudara.
FRI juga mengimbau warga Perguruan Tinggi selalu mendahulukan kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, tetap bersatu dalam perdamaian, saling menolong untuk kebaikan, keselamatan, keamanan, kemaslahatan, dan ketenteraman hidup sebagai anggota civitas akademika dan warga negara yang baik. Warga kampus harus menjadi teladan dalam kehidupan politik, sosial, budaya dalam koridor NKRI.
