26.9 C
Jakarta

Ini Rekomendasi Forum Rektor Indonesia Terkait Pembangunan Karakter Bangsa

Baca Juga:

LAMPUNG, MENARA62.COM– Forum Rektor Indonesia merekomendasikan tiga langkah penting untuk membangun karakter bangsa hasil dari Forum Groum Discussion (FGD) dan Seminar Nasional Membangun Karakter Bangsa bedaya Saing Berlandaskan Pancasila yang digelar di Gelanggang Olahraga Universitas Teknokrat (UTI) Lampung, Sabtu (04/11/2017). Ketiga rekomendasi tersebut selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah sebagai acuan dalam membangun karakter bangsa.

Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Suyatno mengatakan FRI yang lahir sejak jaman reformasi, secara konsisten terus mengawal persoalan yang dihadapi bangsa dan negara termasuk masalah pembangunan karakter bangsa.

“FRI merupakan sebuah paguyuban yang konsentrasi terhadap permasalah bangsa yang mendapat tempat  di negara ini,” ujar Prof Suyatno yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka).

Tampil sebagai narasumber pada seminar nasional dan FGD ini, yakni Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR RI Muhammad Rizal, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad, staf Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman, dan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia Rochmad Wahab.

Menurut Prof Suyatno, revolusi  industri  generasi  ke-4  dan  semakin  kuatnya  pengaruh  globalisasi,  generasi muda  Indonesia  yang  saat  ini  dikenal  dengan  generasi  milenial  kurang  mengetahui  karakter bangsanya  sendiri  yang  mengandung  nilai-nilai  luhur  Pancasila.

Akibatnya,  generasi  muda  saat  ini kehilangan arah sehingga memunculkan konflik-konflik seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme, gaya hidup materialistik dan intoleran.  Kecenderungan generasi muda saat ini yang memiliki literasi rendah  menjadikan  mereka generasi  yang  kreatif, ingin  serba instan  dalam  menyelesaian  pekerjaan, dan  rentan  terhadap  plagiarisme.

Untuk  itu  diperlukan  kembali  penguatan  pembangunan  karakter bangsa agar dapat menjadi bangsa yang berdaya saing berdasarkan Pancasila.

Dalam  hal ini Forum Rektor Indonesia  merekomendasikan langkah-langkah  yang  dibutuhkan  untuk membangun karakter bangsa. Pertama, pendidikan karakter harus dimulai melalui pendekatan agama yakni mendekatkan generasi muda dengan pemuka agamanya dan kitab sucinya.

Kedua, pendidikan karakter harus memberikan generasi pemuda pemahaman terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Ketiga bahwa pendidikan karakter juga harus didukung dengan peningkatan keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

FRI juga mengingatkan bahwa pendidikan  karakter  bangsa  tidak  bisa  berdiri  sendiri  dan  bukan  hanya  ditargetkan  untuk  siswa, mahasiswa,  dan  masyarakat  namun  juga  bagaimana  pendidikan  karakter  menyentuh  ranah pemerintahan.  Pendidikan  Karakter  harus  didukung  dengan  penegakkan  hukum  (law  enforcement) yang tegas dari pemerintah.

Pendidikan karakter juga perlu  dimulai dari ranah  keluarga, sekolah, kampus, dan  masyarakat. Oleh karena itu,  diperlukan  sarana  atau  fasilitas  keagamaan  yang  menunjang  pendidikan karakter  generasi muda, mengingat pentingnya agama sebagai tuntunan setiap insan yang beriman.

Karakter  juga  harus  diletakkan  sebagai  fondasi  yang  harus  dibangun  sejak  dini  melalui  beragam media  seperti  seni  dan  budaya  karena  di  dalamnya  tidak  hanya  mengandung  tontonan  tetapi  juga tuntunan.  Pemaparan  seni  dan  budaya  dapa t  mengenalkan  kembali  kepada  generasi  muda  akan kearifan lokal (local wisdom).

Dalam  penerapannya,  perlu  dibangun  suatu  road  map  dalam  membangun  karakter  untuk  mencapai tujuan  oleh  para stakeholder  terkait  agar  terlihat capaian-capaian program pembangunan karakter ini.

“Roadmap ini kemudian diterjemahkan lagi ke dalam  action plan  jangka pendek dan jangka panjang yang akan dirumuskan bersama,” tukas Prof Suyatno.

Sementara itu Rektor UTI, Nasrullah Yusuf dalam sambutannya mengatakan seminar nasional dan FGD merupakan program kerja kelompok FRI diperuntukkan bagi para guru, mahasiswa, UMKM, dan semua yang berkepentingan dalam membangun bangsa.

“Kegiatan ini tidak hanya eksklusif untuk FRI saja, melainkan untuk seluruh anak bangsa di negara ini dalam membangun karakter bangsa,” jelas Nasrullah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!