29.6 C
Jakarta

Ironi Seragam Sekolah pada Masa Pendemi Covid19

Baca Juga:

Oleh: Syaifulloh Tukang Ngarit

MENARA62.COM – Tahun pelajaran baru 2020/2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh penjuru Indonesia sehingga berdampak pada semua sektor kehidupan manusia baik untuk kebutuhan primer dan sekunder dan berdampak cukup besar pada penurunan ekonomi secara signifikan dan penghasilan masyarakat.

Penurunan penghasilan masyarakat ini tentunya berdampak kepada masyarakat terutama yang bergerak di sektor swasta akibat PHK, pekerja mandiri, pekerja harian lepas dan lain-lain. Sedangkan pekerja khusus terutama yang bekerja di instansi pemerintahan tidak ada masalah penghasilan.

Bagi orang tua yang kena dampak langsung dengan adanya Covid-19 dan bertepatan dengan tahun ajaran baru ini maka dampaknya akan terasa ketika harus daftar ulang karena harus membayar uang yang cukup besar jumlahnya.

Dilema ini yang perlu dipahami oleh sekolah/madrasah dengan bijak agar mereka para ortu yang kesulitan ekonomi karena kurangnya penghasilan juga bisa melanjutkan pendidikan anaknya dengan baik dan ajaran baru bisa bersekolah.

Ada komponen biaya pendidikan yang bisa dijadikan bahan kajian oleh sekolah yaitu pengadaan seragam bagi siswa baru, dengan pengurangan seragam beberapa setel jelas akan mengurangi beban daftar ulang bagi ortu yang kurang penghasilan ini.

Apalagi sampai saat ini belum jelas diketahui dengan pasti kapan masuk sekolah untuk mulai pembelajaran tahun ajaran baru, bahkan ada rumor bahwa sampai bulan Desember 2020 tidak ada pembelajaran di sekolah.

Sungguh sangatlah ironis apabila masa pendemi yang menyulitkan banyak orang ini justru sekolah tidak bisa memberikan solusi terbaik kepada wali murid dengan sementara meniadakan seragam sekolah bagi wali murid yang tidak mampu.

Kalau toh ada seragam sekolah juga untuk apa? Wong sekolah juga sedang tidak masuk, malah bagi sebagian itu akan menjadi bahan cibiran karena seolah-olah sibuk dengan keuntunganndaei jualan seragam sekolah ini.

Perlu keberpihakan semua pihak agar semua walimurid yang menyekolahkan anaknya pada tahun ajaran baru ini bisa daftar ualang dengan baik dengan sementara menghilangkan komponen seragan sekolah yang jumlahnya juga cukup besar.

Bagi sekolah yang sudah terlanjur kulakan bisa memberikan keringanan kepada ortu untuk membayar dengan waktu yang cukup dalam membayar kewajiban ini.

Imam Syafii: “Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran.”

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!