Ulah polisi Israel, lagi-lagi menyebalkan. Polisi Israel melarang azan dikumandangkan dari Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Muslim. Antara, hari ini melansir, polisi Israel juga menyerang orang Palestina yang berkumpul di luar Bab Al-Asbat, salah satu gerbang utama menuju Kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Al-Quds (Jerusalem).
Bayangkan, panggilan shalat pun dilarang? Aneh, disuatu masa, di Indonesia larangan yang sama sempat terbersit. Meski reaksi keras pun tak tertahankan oleh mereka yang punya ide, dan sesumbar ingin melarang azan dengan pengeras suara dari masjid-masjid di Indonesia.
Di Maroko yang terkenal sosialispun, azan dengan pengeras suara tetap berkumandang.
Ditutup
Namun, yang pasti. Kini polisi Israel melarang kaum Muslim menunaikan Shalat Isya di masjid Al-Aqsha. Bahkan, polisi Israel menutup semua gerbang menuju masjid Al Aqha. Langkah ini untuk menghalangi orang beribadah di dalam tempat suci ketiga umat Muslim tersebut.
Jamaah telah menunaikan shalat di luar gerbang ke Kompleks Masjid Al-Aqsha sejak siang hari pada Selasa (12/3/2019). Kondisi ini terjadi setelah polisi menyerang orang yang beribadah di dalam kompleks itu dan mengusir mereka ke luar, sebelum menutup semua gerbang dan melarang orang secara bebas beribadah di dalamnya. Polisi Israel menuduh “orang Muslim telah membakar pos polisi di dalam kompleks tersebut”.
Tuduhan ini dibantah, seperti dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA. Sebagian warga Palestina menegaskan, pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh polisi Israel sendiri atau antek mereka. Langkah tersebut sengaja dilakukan sebagai dalih bagi penutupan kompleks itu. Ini memang sudah direncanakan, untuk memaksa ditutupnya tempat ibadah Bab Ar-Rahmah. Pasalnya, Polisi Israel telah berusaha melakukan penutupan tersebut selama lebih dari tiga pekan.
Antara melansir, beberapa saksi mata mengatakan banyak polisi yang ditempatkan di dalam Kota Tua. tapi terutama di Gerbang Masjid Al-Aqsha menghalangi orang Palestina yang datang untuk menunaikan Shalat Isya di tempat terbuka di luar Bab Al-Asbat.
Baku-hantam terjadi di satu tempat dan polisi menggunakan kekerasan untuk mengusir orang yang mau beribadah.
Sementara itu, Komisi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, organisasi itu membawa empat orang yang cedera karena dipukuli ke rumah sakit. Polisi Israel, katanya, menyerang petugasnya di Bab Al-Asbat dan melarang mereka berada di daerah tersebut.