JAKARTA, MENARA62.COM — Israel Teruskan Serangan Ke Gaza, Sementara Jumlah Korban Tewas Bertambah. Pemboman tanpa henti terus dilakukan Israel ke Gaza. Serangan itu terus berlanjut dengan sedikitnya mengakibatkan 61 warga Palestina tewas dalam serangan di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Situs Aljazeera.com melansir, dua wartawan Palestina tewas dalam serangan udara Israel, termasuk seorang reporter Al Jazeera Mubasher yang mobilnya diledakkan di Gaza utara.
Serangan terbaru Israel terjadi beberapa jam setelah Israel mengebom Rumah Sakit Nasser di Gaza, menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk pemimpin Hamas Ismail Barhoum.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, setidaknya 50.082 warga Palestina dipastikan tewas dan 113.408 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dan mengatakan bahwa ribuan orang Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diperkirakan telah tewas.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 yang dipimpin Hamas dan lebih dari 200 orang ditawan.
Mesir
Sementara itu, Mesir menolak ‘likuidasi perjuangan Palestina’. Mesir membantah laporan media yang menyatakan bahwa mereka akan menerima ratusan ribu orang Palestina yang telah dibersihkan secara etnis dari Gaza dengan imbalan bantuan ekonomi.
Dalam sebuah pernyataan, Layanan Informasi Negara mengatakan bahwa pemindahan paksa warga Gaza “merupakan likuidasi perjuangan Palestina dan ancaman yang akan segera terjadi terhadap keamanan nasional Mesir”.
Pernyataan tersebut menegaskan penolakan mutlak Mesir “terhadap setiap upaya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa atau sukarela dari Gaza ke lokasi manapun di luar daerah kantong, terutama ke Mesir”.
“Kebijakan luar negeri Mesir tidak pernah didasarkan pada tawar-menawar kepentingan tertinggi Mesir dan Arab untuk apa pun, apa pun jenisnya,” kata pernyataan itu.
Pada hari Jumat, Mesir menepis laporan media Israel yang menyatakan bahwa Kairo sedang mempersiapkan relokasi sementara 500.000 warga Palestina ke sebuah kota yang ditunjuk di Sinai Utara sebagai bagian dari rencana untuk membangun kembali Gaza.