JAKARTA, MENARA62.COM — Visi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD) untuk menjadi perguruan tinggi yang bereputasi Internasional dibuktikan salah satunya melalui Program Sit In mahasiswa. Baru-baru ini, ITB-AD pun memberangkatkan tiga mahasiswanya ke Rajamangala University of Technology Trunghtep, Bangkok, Thailand pada Kamis (07/02/2019) untuk menjalani program tersebut. Adalah Wenny Nilla Sari, Arif Haritanto, dan Hilmani Wan Syayuqoni dengan didampingi oleh Henny Mulyati, SE., M.Com selaku dosen dan bagian hubungan internasional ITB-AD.
“Program sit in mahasiswa di kampus-kampus luar negeri ini akan menjadi program unggulan kami ke depan. Ini juga sejalan dengan semangat kami yang menginginkan kampus ITB-AD menjadi kampus yang memiliki reputasi Internasional,” ujar Dr. Mukhaer Pakkanna, SE. M.M., selaku Rektor ITB-AD saat dimintai keterangan (12/01/ 2019).
Sementara Amrizal, SE. M.M. Ph.D., selaku Warek I Bidang Akademik mengatakan bahwa perubahan bentuk menjadi ITB-AD dengan berbasis lebih kepada teknologi dan bisnis menjadi dasar dipilihnya Rajamangala University of Technology Trunghtep, Bangkok dalam program sit ini kali ini.
“Pengembangan harus terus dilakukan, apalagi kami saat ini sudah berubah bentuk menjadi ITB-AD, maka mendatangi kampus-kampus yang berbasis teknologi dan ikut belajar menjadi sangat diperlukan untuk mahasiswa kita agar dapat pengalaman baru khususnya dalam hal kegiatan belajar-mengajar yang diterapkan, dan tentu, harapannya ke depan bisa kami terapkan untuk pengembangan akademik kampus,” paparnya.
Selain mendapatkan pengalaman baru mengenai kegiatan belajar dan mengajar, mahasiswa juga diharapkan dapat belajar dan berbagi informasi mengenai organisasi kemahasiswaan. Seperti dikatakan Sutia Budi selaku Warek III Bidang Kemahasiswaan, “Kesempatan ini harus dimaksimalkan betul oleh mahasiswa yang berangkat. Semoga selain bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar, mereka juga mendapatkan informasi mengenai jalannya roda organisasi kemahasiswaan yang ada di sana, dan sepulang darisana mereka bisa berbagi pengalaman dengan rekan-rekan aktifis mahasiswa yang ada disini”.
Sebagaimana diketahui, rencananya mahasiswa yang diberangkatkan akan menjalani perkuliahan sementara selama satu bulan.