KLATEN, MENARA62.COM – Tata kelola keuangan yang baik menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan usaha, terutama bagi para pengrajin gerabah dan pelaku wisata di Desa Gerabah Putaran Miring, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Hal ini disampaikan oleh Ir. Agus Dwi Anggono, M.Eng., Ph.D., ketua kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan, dalam rangkaian program pendampingan intensif yang dilaksanakan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Program pendampingan ini merupakan bagian dari kegiatan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) pada tahun anggaran 2024. Salah satu aspek utama yang menjadi fokus dalam program ini adalah tata kelola keuangan, yang disampaikan oleh Dr. Eni Setyowati, pakar ekonomi syariah dan moneter. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mitra pengrajin mengenai pentingnya manajemen keuangan yang terstruktur dalam menjalankan usaha mereka.
“Manajemen keuangan adalah fondasi yang harus dikuasai oleh setiap pelaku usaha. Tanpa pemahaman yang kuat, pengelolaan aliran kas, pengeluaran, dan pendapatan bisa menjadi tidak terkendali, yang pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan bisnis,” ujar Dr. Eni Setyowati.
Pelatihan ini bertujuan membekali para pengrajin dengan pengetahuan praktis mengenai pemantauan dan pencatatan arus keuangan secara sistematis, sehingga mereka dapat memantau kondisi finansial usaha secara real-time. Salah satu fokus utama adalah kemampuan memahami laporan keuangan, seperti laporan laba rugi dan neraca, yang dapat membantu mitra mengidentifikasi efektivitas usaha mereka dalam menghasilkan keuntungan, serta menentukan area yang memerlukan perbaikan, seperti efisiensi operasional.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga diajari cara menyusun strategi keuangan jangka panjang, termasuk dalam hal penyusunan anggaran, alokasi modal, dan perencanaan investasi untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan. Dengan bekal strategi yang tepat, mitra diharapkan mampu memanfaatkan keuntungan usaha untuk memperluas kapasitas produksi, reinvestasi, atau bahkan membuka cabang baru.
Selain itu, program ini juga memberikan wawasan mengenai pengelolaan hutang dan modal kerja secara bijak. Peserta dilatih untuk memanfaatkan pinjaman atau investasi dari pihak luar tanpa membebani usaha dengan risiko keuangan yang berlebihan. Dengan manajemen keuangan yang baik, para pelaku usaha akan memiliki landasan kuat untuk menarik investor atau mitra bisnis baru, karena mereka dapat menunjukkan laporan keuangan yang sehat dan rencana pertumbuhan yang jelas.
Melalui program pendampingan ini, UMS berharap dapat membantu para pelaku usaha di Desa Melikan mencapai keberlanjutan usaha, sekaligus memajukan desa wisata gerabah putaran miring sebagai destinasi yang unggul dalam produk kerajinan dan pengelolaan wisata berbasis lokal. (*)