28.2 C
Jakarta

Jalin dan Perkokoh Tali Persaudaraan, Lembaga Pengembangan Pesantren PPM Gelar Kemah Santri Muhammadiyah

Baca Juga:

 

KARANGANYAR, MENARA62.COM – Kemah Santri Muhammadiyah Nasional I yang digelar di Kampung Karet, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar diikuti ribuan peserta. Mereka berasal dari berbagai pesantren Muhammadiyah di Indonesia.

Kemah dalam rangka memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Kemah yang berlangsung 3 hari mulai 20-22 Oktober 2024, diikuti 1.375 peserta dari 14 provinsi di Indonesia. Para peserta terbanyak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Para peserta berasal dari pesantren Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Mengingat pesantren di setiap daerah berbeda-beda, maka jatah kuota peserta sesuai jumlah pesantren yang ada di provinsi tersebut.

“Materi yang diberikan antara lain tentang kesantrian, lomba-lomba kesantrian, pidato Bahasa Inggris, membaca kitab, menghafal hadist, menghafal Alquran,” kata Ketua Panitia Kemah Santri Muhammadiyah Nasional, Mujazin di sela-sela pembukaan acara, Ahad (20/10/2024).

Kegiatan ini diharapkan setiap tahun akan diadakan dengan lokasi dan provinsi yang berbeda. Sesuai tema yang diusung, kegiatan ini untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah antar-pesantren Muhammadiyah.

Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Maskuri M.Ed mengatakan, perkembangan pesantren Muhammadiyah sangat menggembirakan. Sejak Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah dibentuk hasil Muktamar ke-47 di Makassar tahun 2015 lalu, telah direncanakan untuk diselenggarakan Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional yang pertama. Hanya saja, rencana terhalang pandemi Covid-19.

Maskuri mengatakan, sekolah madrasah, baik yang dikelola pemerintah atau yayasan, memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat kepanduan yang disebut Hizbul Wathan. Hal ini untuk mempersiapkan kader pemimpin persyarikatan dan kader pemimpin umat di masa mendatang.

“Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional ini adalah untuk menjalin dan mengokohkan tali persaudaraan antar-sesama calon kader dan pemimpin masa masa yang ada datang,” ucapnya.

Dikatakannya, penyelenggaraan Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional melibatkan persyarikatan dari tingkat pusat, wilayah, daerah. Selain itu juga melibatkan pemerintah dan pemerintah daerah. Kemah Santri juga melibatkan Kuartir Pusat Hizbul Wathan, dan tingkat wilayah.

Selama tiga hari dua malam, para santri mengikuti kemah dengan tujuan untuk menguatkan pengamalan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan yang ditanamkan di pesantren Muhammadiyah.

Santri juga dilatihkan untuk mengokohkan dan mengamalkan 20 nilai budaya pesantren Muhammadiyah, antara lain berjiwa ikhlas, berjiwa jujur, berpikir maju, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, dapat mengembangkan kerja sama, dan berperilaku sederhana, hidup bersih dan sehat, peduli terhadap lingkungan, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berintegritas, malu berbuat melanggar norma-norma agama, dan norma sosial. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!