26.9 C
Jakarta

Jamaah Haji Indonesia Sebagian Besar Mengalami Gangguan Pernapasan

Baca Juga:

JAKARTA  – Masalah pernapasan menjadi gangguan mayoritas jamaah haji Indonesia. Karena itu, perlu dilakukan antisipasi dengan seksama agar tidak mengganggu proses ibadah haji.

“Kebiasaan merokok menjadi pemicu timbulnya gangguan saluran pernapasan ditambah iklim dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia,” kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah Yanuar Fajar seperti dilansir dari Antara,  Sabtu (2/6).

Pada musim haji 2017, diakui Yanuar,  lebih dari 50 persen jamaah haji terkena masalah kesehatan saluran pernapasan, seperti asma, Pneumonia, Bronchitis, dan Tuberkolusi.

Dengan kondisi tersebut, kata dokter spesialis paru-paru itu, harus melakukan berbagi kiat agar jamaah haji dapat terus bugar tanpa gangguan kesehatan pernapasan saat menunaikan rukun Islam kelima itu.

Berbagai kiat itu, kata dia, membuat sirkulasi udara yang baik di pemondokan. Jamaah agar membuka jendela pondok pada pagi hari agar udara berganti.

“Cukup buka jendela hingga pukul tujuh pagi waktu setempat dan biarkan udara segar dari luar masuk ke kamar,” lanjutnya.

Selain itu,  jamaah harus menghentikan kebiasaan merokok. Sebelum keberangkatan sampai selesai proses ibadah haji, jamaah agar secara bertahap mengurangi kebiasaan merokok. Sebab merokok,  dapat memperparah kondisi gangguan pernapasan. Sebaliknya, menghentikan kebiasaan merokok bisa membantu jamaah berada dalam kondisi kesehatan yang baik saat melaksanakan ibadah haji.

Yanuar menyarankan jamaah untuk menjaga pola makan, istirahat, dan minum yang cukup di Arab Saudi. Terlebih di Arab Saudi memiliki kondisi alam, iklim, dan cuaca yang berbeda dengan di Indonesia.

Selain itu, kata dia, jamaah agar membawa obat-obatan pribadi sesuai kebutuhannya masing-masing.

“Karena dalam beberapa kasus bisa saja obat pribadi jamaah itu tidak tersedia di Arab Saudi,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!