KARANGANYAR, MENARA62.COM – Rangkaian kegiatan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah Aisyiyah ke-3 yang berlangsung selama tiga hari di Karanganyar resmi ditutup pada Ahad (29/6) oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, dr. H. Agus Taufiqurrohman, Sp.S., M.Kes.
Penutupan yang berlangsung penuh semangat ini dihadiri sejumlah tokoh nasional, antara lain Dewan Pakar sekaligus Direktur BNPB, Bapak Nelwan Harahap, Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Ustaz Haji Budi Setiawan, Ketua LLHPB Pimpinan Pusat Aisyiyah yang juga Dewan Pakar MDMC Rachmawati Husein, serta Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Mbak Hening. Hadir pula Ketua Panitia Mas Umam, jajaran panitia, tuan rumah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar, dan ribuan relawan dari seluruh penjuru Indonesia.
Dalam sambutannya, dr. Agus menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan Jambore ini. Ia menegaskan bahwa Jambore kali ini menjadi momen bersejarah dengan jumlah peserta yang memecahkan rekor dari penyelenggaraan Jambore sebelumnya.
“Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami mengapresiasi kegiatan mulia ini. Semoga ke depan kegiatan seperti ini terus kita tingkatkan untuk jambore-jambore relawan berikutnya,” ujar dr. Agus.
Beliau juga memberikan selamat kepada para peserta yang berhasil meraih prestasi dalam berbagai lomba selama Jambore. Tak lupa, Agus memberikan penghargaan khusus kepada kontingen dari Papua yang turut membawa pulang prestasi.
Apresiasi tinggi juga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan dukungan penuh, termasuk kepada Gubernur, Ketua MPR, Ketua BNPB, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang turut mendukung suksesnya acara ini.
Menariknya, dalam sambutannya, dr. Agus juga menyinggung persiapan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan datang pada tahun 2027 di Medan, Sumatera Utara. Ia menyampaikan harapan besar dari Ketua PWM Sumatera Utara agar ada konvoi besar-besaran dari relawan Muhammadiyah, termasuk mobil-mobil ambulans dan kendaraan relawan dari berbagai penjuru Indonesia menuju Medan.
“Kami berharap ini bisa menjadi momentum memperkuat silaturahmi dan semangat dakwah kita. Semoga dalam dua tahun ke depan, kita bisa mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya disambut tepuk tangan para relawan.
Penutupan Jambore kali ini ditutup dengan pembacaan pantun oleh dr. Agus, yang menggugah semangat para relawan:
“Burung emprit terbang di sana,
Cendrawasih bulunya indah,
Relawan bersatu dalam ukhuwah,
Berjuang bersama di jalan dakwah.”
Di akhir sambutannya, dr. Agus menegaskan bahwa pelayanan sosial dan aksi kemanusiaan adalah bagian penting dari dakwah Islam rahmatan lil alamin. Ia meyakinkan para relawan bahwa dengan niat baik dan usaha sungguh-sungguh, pertolongan Allah pasti akan datang.
Dengan penuh keharuan, seluruh peserta menutup rangkaian Jambore dengan melafalkan hamdalah bersama-sama: “Alhamdulillahirabbil ‘alamin.”
Suasana perpisahan terasa hangat dengan pesan terakhir dari dr. Agus, bahwa perpisahan ini bukanlah akhir dari kebersamaan, tetapi awal dari perjalanan panjang dalam melayani umat.
Relawan Muhammadiyah Aisyiyah… Tangguh! Tangguh! Tangguh! Muhammadiyah… Jaya! Jaya! Jaya! (*)

