KARANGANYAR, MENARA62.COM – Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) mengadakan workshop evaluasi dan sinkronisasi kurikulum program studi bersama stakeholder. Workshop diadakan pada Sabtu (17/6) di kampus UMUKA, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Kami berusaha selalu meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dengan terutama melakukan sinkronisasi kurikulum agar sesuai dengan dunia industri,” ujar Dr. H. Muhammad Samsuri M.Si, rektor UMUKA saat membuka workshop. Samsuri menambahkan bahwa dukungan dari stakeholders, baik dari industri, asosiasi profesi, asosiasi keilmuan, dan calon pengguna lulusan selalu menjadi perhatian.
Workshop diikuti oleh segenap jajaran pimpinan universitas, fakultas, program studi di lingkungan Fakultas Komunikasi dan Bisnis UMUKA, dan perwakilan dari industri, asosiasi profesi, asosiasi keilmuan, dan calon pengguna lulusan. “Sinkronisasi kurikulum ini juga menjadi bentuk dukungan UMUKA kepada pemerintah dalam menyiapkan mahasiswa yang memiliki kompetensi unggul,” tambah Samsuri.
Sementara itu, wakil rektor 1 UMUKA Dr. Hassan Suryono M.H, M.Pd, dalam pengembangan kurikulum, UMUKA menggariskan bahwa penyusunan kurikulum di UMUKA selalu memperhatikan peraturan pemerintah dan lembaga akreditasi, dengan ada profil lulusan, capaian pembelajaran, bidang kajian dan rencana pembelajaran semester. “Penetapan kurikulum dilakukan UMUKA dengan mengundang berbagai pemangku kebijakan sehingga kurikulum di UMUKA dijamin kualitasnya,” ujarnya.
Di prodi Ilmu Komunikasi, UMUKA menggandeng Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (APIK PTMA) untuk evaluasi dan sinkronisasi kurikulum.
Meskipun baru berumur satu tahun, UMUKA telah menjadi pilihan masyarakat. Hal ini terbukti dari tingginya peminat mahasiswa baru untuk menuntut ilmu di UMUKA. Sebagai bentuk pengembangan kampus, UMUKA saat ini sedang membangun gedung perkuliahan tujuh lantai.
“UMUKA berpotensi besar menjadi kampus unggulan dengan berbagai kesiapanya dalam sinkronisasi kurikulum yang dibarengi dengan pengembangan fasilitas yang mumpuni,” kata Dr. Fajar Junaedi dari APIK PTMA. (*)
