JAKARTA, MENARA62.COM – Ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG masih sangat tinggi. Dari konsumsi LPG nasional 6,9 juta ton, sebanyak 4,5 hingga 4,7 juta ton masih impor.
Karena itu Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendorong pembangunan sambungan Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga.
“Tujuannya dibangun Jargas adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG yang hingga saat ini masih sangat besar,” tutur Jonan seperti dikutip dari laman esdm, Selasa (12/2/2019).
Semenjak program pembangunan sambungan jargas dicanangkan pada tahun 2009 hingga akhir tahun 2018, telah dibangun 463.619 sambungan rumah, baik menggunakan dana APBN dan non-APBN.
“Jaringan gas nasional yang dibangun APBN itu jumlahnya 325.852 (sambungan rumah) sampai hari ini, yang kita mulai dari 2009. Dan juga yang non-APBN, PGN dan Pertamina, itu 137.767 sambungan jargas,” imbuhnya.
Jonan menyebut, sambungan jargas tersebut tersebar dari beberapa provinsi dari barat hingga timur Indonesia. Mulai Provinsi Aceh sambungan sekitar 10 ribu hingga Provinsi Papua Barat yang jumlahnya 3.898 sambungan rumah.
Untuk tahun 2019 ini, Kementerian ESDM merencanakan pembangunan jargas melalui pendanaan dari APBN sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 kota/kabupaten di 9 provinsi.