JAKARTA – Gala Siswa Indonesia (GIS) akan dijadikan sebagai tradisi musim kompetisi. Artinya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menggelarnya secara rutin setiap tahunnya.
Kegiatan yang bertujuan menjaring anak-anak yang memiliki talenta dan bakat dalam olahraga sepakbola tersebut dikatakan Mendikbud Muhadjir Effendy mendapat sambutan luar biasa dari pemerintah daerah.
“Ibarat kita minta Pemda berpartisipasi memperbaiki ruang kelas yang rusak susahnya bukan main, tetapi giliran untuk sepakbola mereka sangat antusias,” kata Mendikbud, Rabu (30/5).
Karena itu, dalam kegiatan GSI tahun pertama ini, 34 propinsi dan 240 kabupaten/kota sudah ambil bagian. Mereka menyelenggarakan GSI dengan anggaran dari APBD.
“Jumlah pesertanya melampaui ekspektasi dan target. Ini luar biasa, sambutannya diluar dugaan kita,” lanjut Mendikbud.
Diakui olahraga sepakbola Indonesia memang mengalami masa suram. Karena itu pemerintah berinisiatif mencari pemain berbakat sejak usia dini yakni SMP.
Diambilnya siswa SMP dengan pertimbangan pembinaannya jauh lebih mudah. Disamping itu jumlah siswa SMP relatif tidak sebanyak siswa SD.
“Harapannya tahun 2034 kita sudah memiliki pemain-pemain berbakat dibidang olahraga sepakbola,” tambah Muhadjir.
Menurutnya dihampir semua negara yang memiliki prestasi bagus dalam bidang olahraga sepakbola, pemerintah setempat memiliki jadwal kompetisi musiman tak terkecuali Jerman. Dari even inilah mereka menjaring anak-anak yang berbakat bermain sepakbola.
Gala Siswa Indonesia itu sendiri digelar atas kerjasama dengan KONI dan PSSI.