33.4 C
Jakarta

Jaring Talenta Pesepakbola Muda, Kemendikbudristek Kembali Gelar GSI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional kembali menggelar ajang pencarian bakat pesepakbola muda Indonesia melalui Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada 16-30 November 2021. Pemusatan latihan (Training Camp) GSI tahun 2021 dilakukan secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat di ASIOP Training Ground, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi, menyampaikan bahwa pelaksanaan GSI ini adalah tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

“Kami tidak ingin karena pandemi pencarian bakat bakat pemain yang selama ini sudah dilakukan GSI ikut berhenti, karena itu, selain mengejawantahkan Instruksi Presiden terkait percepatan sepak bola nasional, GSI ini juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya kita mengampanyekan hidup sehat dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Semangat untuk menolak menyerah, dengan tetap berprestasi di tengah pandemi,” terang Asep Sukmayadi saat dimintai keterangannya di Jakarta, pada Selasa (16/11).

GSI yang digagas sejak tahun 2018, lanjut Asep, menjadi tolak ukur ajang pembinaan sepak bola mulai dari tingkat kecamatan hingga provinsi. “Kami ingin menelusuri potensi bakat-bakat siswa dibidang sepak bola yang harapannya dengan program ini mendapatkan calon-calon yang kita coba identifikasi untuk menjadi bibit-bibit pemain Timnas masa depan, karena itu program ini terus kita lakukan bersama-sama bergotong-royong dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan tim pelatih,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur Teknik PSSI yang juga mantan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 tahun sekaligus menjadi Brand Ambassador GSI, Indra Sjafri menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang tetap menggelar GSI meski di tengah pandemi. “Kami sampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kemdikbudristek, kepada Mas Menteri yang telah memberikan perhatian yang besar terhadap olah raga, terutama dalam identifikasi talenta-talenta sepak bola nasional melalui GSI ini,” tutur Indra Sjafri.

Indra berharap, para pemain GSI ini akan menjadi pemain sepak bola professional mewakili Indonesia pada kancah yang lebih tinggi di dunia. “Harapannya, mereka yang terpilih di pemusatan latihan GSI 2021 ini menjadi salah satu embrio atau bahkan tulang punggung timnas U-16 yang akan tampil di Piala AFF dan timnas U-19 untuk Piala Dunia U-19 tahun 2022. Karena itu, usia yang diambil untuk GSI adalah adalah 15 tahun,” urainya.

Indra juga mengatakan bahwa saat ini fokus PSSI adalah mempersiapkan tim yang akan berlaga di level kelompok umur mulai 16 dan 19. “Kelompok umur 16 dipersiapkan untuk Piala AFF di mana Indonesia pernah menjadi juara. Sementara timnas U-19 dipersiapkan untuk tampil di Piala Dunia U-19 tahun 2022 yang mana Indonesia terpilih sebagai tuan rumah,” tekannya.

GSI merupakan ajang wadah bagi para peserta didik dalam menumbuhkembangkan bakat, minat dan prestasi dalam bidang sepak bola, melalui pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan sekolah. Sehubungan dengan adanya pandemi, pada tahun 2020 dan 2021 seleksi pemain dilakukan secara virtual melalui rekaman video yang dibuat oleh setiap siswa. Selanjutnya, pada tahun 2021 dilakukan pemusatan latihan di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dengan mengusung tema GSI 2021 “Menggali prestasi sepakbola usia muda yang berkarakter untuk Indonesia berkelanjutan” serta tagar #JujurItuJuara, GSI tahun 2021 akan diikuti oleh 102 peserta dan 33 pelatih dari 33 provinsi di Indonesia. “Harapannya tentu menemukan talenta muda persebakbolaan nasional yang tangguh, membanggakan serta akan mengharumkan nama Indonesia di kancah persepakbolaan nasional maupun internasional,” ucap Indra.

Selama menjalani rangkaian pemusatan latihan (training camp), para peserta berkesempatan untuk mendapat bimbingan dan praktik baik selain dari Indra Sjafri, pelatih lisensi Pro Asian Football Confederation (AFC) Yeyen Tumena, mantan pemain timnas Isnan Ali, Firman Utina dan Budi Sudarsono.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!