SOLO, MENARA62.COM – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah menggelar Jateng School Leadership Summit 2025 dan Monitoring–Evaluation (Monev) International Class Program (ICP) Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se- Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo, Rabu (10/12/2025). Kegiatan menghadirkan 340 peserta yang terdiri atas kepala sekolah dan koordinator ICP sekolah Muhammadiyah dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Ketua FGM Jawa Tengah sekaligus ketua panitia, Bambang Kusmiyanto, S.Pd., menyampaikan kegiatan ini sebagai ajang sharing dan komunikasi antar kepala sekolah Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Menurutnya, penguatan kolaborasi menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dari dalam satuan pendidikan.
“Kemajuan sekolah bisa terjadi jika persoalan yang dari dalam sekolah bisa selesai terlebih dahulu, baik masalah guru, tenaga pendidikan, maupun siswa. Acara ini menjadi momentum untuk sharing dan diskusi,” ujarnya.
FGM Jateng menghadirkan narasumber utama Dr. Zulfan Haidar Zamzuri Umar, M.Ed., pakar pendidikan dari Malaysia. Ia membawakan materi bertema “Problematic Teacher, Student, and Parents: Understanding Their Nature and Providing Solutions and Managing Property.” Materi tersebut mengulas dinamika relasi guru–siswa–orang tua yang kerap muncul di sekolah serta strategi kepemimpinan adaptif untuk menyelesaikannya.
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, Mifbahudin, S.KM., M.Kes., menyampaikan bahwa hari ini terdapat dua agenda, yaitu seminar internasional dengan menghadirkan pakar pendidikan dari Malaysia, Dr. Zulfan, serta monitoring International Class Program yang dicanangkan pada 2024 lalu. Kegiatan ini sangat penting karena akan memberikan kontribusi besar terhadap institusi pendidikan di Jawa Tengah.
“Majelis Dikdasmen dan PNF mengapresiasi kegiatan ini agar sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat maju bersama. Saat ini masih ada sekitar 30 persen sekolah di Jawa Tengah yang membutuhkan perhatian khusus sekaligus upaya optimalisasi agar dapat berkembang menjadi sekolah yang mandiri dan unggul,” ujarnya. Ia menyampaikan apresiasi kepada FGM dan berharap seluruh sekolah Muhammadiyah dapat mencapai standar mutu yang tinggi.
Ke depan, Ia berharap seluruh sekolah di Jawa Tengah dapat memiliki kualitas yang baik dan setara dengan sekolah negeri. Bahkan, beberapa sekolah, kurang lebih 10-15 persen, sudah mampu melampaui kualitas sekolah negeri. “Terima kasih kepada FGM dari pusat dan Jawa Tengah yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Majelis Dikdasmen dan PNF Jawa Tengah akan terus mendorong sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah untuk semakin maju,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Nasrul Harahab, S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan bahwa Monev ICP dilakukan untuk memetakan implementasi kurikulum internasional di sekolah. Evaluasi dilakukan berdasarkan level yang ditetapkan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng, yaitu silver, gold, dan platinum, sehingga sekolah dapat meningkatkan kualitas secara bertahap dan berkelanjutan.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Setelah itu, rangkaian sambutan disampaikan mulai dari panitia, Ketua FGM Jawa Tengah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah, hingga Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jateng yang sekaligus membuka acara secara resmi. (*)
