28.2 C
Jakarta

Jawa Tengah Memiliki Komitmen Tinggi Terapkan SNI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Jawa Tengah memiliki komitmen tinggi terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI). Saat ini tercatat ada 115 industri yang sudah memiliki sertifikat SNI meliputi produk elektronik, makanan, minuman anak, pakaian bayi, baja dan batik.

“Selain itu masih ada dua universitas yakni Undip dan Universitas Sebelas Maret sudah mulai menerapkan SNI,” jelas Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Layanan Informasi BSN, Nasrudin Irawan dalam Ngobrol Bareng Santai Standar Nasional Indonesia (NGOBRAS SNI) di Jakarta (26/04/2019)

Karena itu, Nasrudin menilai Jawa Tengah pantas untuk menjadi tuan rumah ajang Indonesia Quality Expo (IQE) ke-7 pada tanggal 11 – 14 Oktober 2019 mendatang di Java Supermall, Semarang, Jawa Tengah. IQE 2019 ini mendapat dukungan dari Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah terlibat dalam kegiatan berskala nasional ini.

Menurutnya, Jawa Tengah telah membuktikan komitmennya dalam menerapkan SNI. Sehingga pada tahun 2018 BSN memberikan penghargaan Tokoh Standardisasi kepada Ganjar Pranowo, Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Untuk diketahui, industri yang sudah menerapkan SNI di Indonesia dari tahun 2015 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 sebanyak 11.842 industri, sementara sepanjang tahun 2018 mencapai 13.819 industri.

Adapun Lembaga Penilaian Kesesuaian (Laboratorium pengujian/kalibrasi/medik, Lembaga Sertifikasi, Lembaga inspeksi) yang sudah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Jawa Tengah yang siap mendukung kegiatan sertifikasi SNI sebanyak  63 LPK.

“Berkaitan dengan infrastruktur mutu, saya menilai Jawa Tengah sangat siap memperkuat daya saing produk baik lokal maupun nasional dengan meningkatkan kualitas infrastruktur mutunya,” jelas Nasrudin.

Nasrudin menambahkan BSN sebagai lembaga pemerintah non kementerian juga memiliki program pembinaan UMKM di wilayah Jawa Tengah.

“Produk UMKM yang dibina diantaranya bandeng presto, bola bulu tangkis, bola kaki, batik serta abon lele. Sementara terkait pendidikan standardisasi, perguruan tinggi di Jawa Tengah yang telah menerapkan pendidikan standardisasi ke dalam mata kuliah adalah UNDIP dan UNS,” terang Nasrudin.

BSN berharap, produk unggulan yang ber-SNI baik di kota Semarang maupun di Provinsi Jateng pada umumnya, dapat tampil di Pameran IQE ke-7 yang akan diselenggarakan di Java Supermall, Semarang, Jawa Tengah, Jalan Taman Sompok, Lamper Lor, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Oktober mendatang.

Dukungan atas penyelenggaraan IQE juga diungkapkan Kepala Bidang Standarisasi Perlindungan Konsumen Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Mukti Sarjono. Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung pelaksanaan IQE serta terus melakukan bimbingan dan sertifikasi kepada IKM (tahun 2017-2018 ada 15 IKM yang mendapatkan fasilitasi tersebut).

Hal sama juga disampaikan Kepala Bidang Aneka Industri Dinas Perindustrian Kota Semarang Solekan yang menyampaikan Pemkot semarang tiap tahun melakukan sosialisasi SNI dan setelah dilakukan pembinaan pada tahun 2017-2018 ada beberapa IKM yang berhasil memperoleh SNI, diantaranya dua produk pakaian bayi, satu produk makanan, dan satu produk batik.

Pameran IQE ke-7 menargetkan 70 stand yang akan diikuti oleh stakeholder BSN baik dari perusahaan, lembaga penilaian kesesuaian, asosiasi, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah dan pusat.

Tahun ini, industri penerap SNI seperti PT. Siemens Indonesia, PT. Pertamina Lubricants, PT. Pupuk Kaltim, dan PT. Petrokimia Gresik turut ambil bagian dalam pameran. Dalam IQE ke-7, lanjutnya, pengunjung juga bisa berkonsultasi tentang SNI di stand BSN.

Untuk menggaungkan IQE dan mensuarakan pentingnya produk ber-SNI dan ramah lingkungan, BSN bekerjasama dengan Pemprov Jateng, Pemkot Semarang, Universitas Diponegoro, serta PT. Triangle Motorindo (VIAR) menyelenggarakan Konvoi Kampanye Kendaraan Listrik & Sepeda Ber-SNI 2019 di Semarang pada awal Oktober 2019. Acara ini akan diikuti sedikitnya 500 peserta dari stakeholder baik di Jateng maupun di luar Jateng. Rencananya, Bapak Gubernur Jateng, Walikota Semarang, Rektor UNDIP, serta Kepala BSN turut ambil bagian dalam acara ini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!