31 C
Jakarta

Jawab Tantangan Disrupsi Digital, Lazismu Gelar Journalist Scholarship

Baca Juga:

 

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Sebagai sebuah organisasi Islam modern yang telah berusia lebih dari satu abad, kontribusi Persyarikatan Muhammadiyah terhadap negeri ini tak perlu diragukan lagi. Namun kini dengan hadirnya disrupsi digital, Muhammadiyah dan lembaga yang bernaung dibawahnya seperti Lazismu dituntut untuk menyesuaikan diri. Menjawab tantangan ini, Lazismu menggelar Lazismu Journalist Scholarship dengan menggandeng IBTimes.ID.

Lazismu Journalist Scholarship ini diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Lazismu berbagai tingkatan, seperti wilayah, daerah, dan kantor layanan. Acara ini berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Maret 2022 di Hotel Madina Inn, Kota Yogyakarta. Selain didampingi fasilitator dari IBTimes.ID sebagai media kultural terdepan di kalangan Muhammadiyah, peserta kegiatan ini akan menyerap berbagai materi dari para nara sumber ternama, yaitu Arif Nur Kholis (PSDM PP Muhammadiyah), Heri Ruslan (Redaktur Republika), Muhammad Hafidullah (RWE Digital Agency), dan Almaz Amalin Shabrina (Elmoo Academy).

Dr. Mahsunah Syakir, S.E., M.E.K. mewakili Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah saat pembukaan kegiatan menyampaikan, kita seharusnya termotivasi dengan perintah-perintah yang ada di dalam Al-Qur’an, seperti dalam surah Al-Qalam dan surah Al-‘Alaq. Ia menyambut baik diselenggarakannya acara ini. “Alhamdulillah pada kesempatan ini diselenggarakan acara Lazismu Journalist Scholarship, pelatihan untuk jurnalisme yang luar biasa dan dibutuhkan saat ini,” sambutnya.

Mahsunah kemudian mengingatkan, Muhammadiyah telah berkiprah sejak lama dalam jurnalisme, ditandai dengan lahirnya Suara Muhammadiyah. Menurutnya, Persyarikatan Muhammadiyah telah mampu menyuguhkan sesuatu yang mencerdaskan dan memajukan bangsa. Dengan meneladani apa yang telah dilakukan oleh Suara Muhammadiyah yang telah melahirkan sastrawan, wartawan, pemikir-pemikir Islam yang berkemajuan, ia berharap agar dalam acara ini para peserta dapat dengan cerdas membaca tuntutan-tuntutan saat ini.

“Alhamdulillah, mengajak semua peserta lebih cerdas membaca tuntutan saat ini. Kita dituntut mampu memenuhi konten-konten di media sesuai dengan selera masyarakat digital. Jadi, konten-konten itu mampu menjawab sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” harapnya.

Selanjutnya, menurut Mahsunah, apa yang dihasilkan oleh para peserta juga diharapkan tidak hanya berhenti sampai tahap produksi, namun juga dapat tersebar luas. Kepada Lazismu, Mahsunah berharap agar kegiatan jurnalistik ini dapat diintensifkan sampai ke tingkat daerah. Hal ini perlu dilakukan karena banyaknya potensi yang tersebar di daerah. “Potensi-potensi itu banyak sekali, tetapi karena potensi itu tidak digali, bagaimana bisa dikembangkan,” ujarnya.

Salah satu peserta kegiatan ini, Jeni Rahmawati yang mewakili Lazismu Wilayah Lampung berharap agar kegiatan serupa dapat lebih banyak dilakukan agar dapat meningkatkan sumber daya amil. “Harapannya makin banyak pelatihan-pelatihan seperti ini yang dapat dilakukan sehingga sumber daya manusia amil makin berkemajuan dan dapat bersaing di dunia digital,” harapnya.

Lazismu Journalist Scholarship dilakukan untuk memperkuat strategi-strategi konkret perlu dilancarkan guna memaksimalkan media digital Lazismu. Pertama, kualitas sumber daya pengelola media digital Lazismu perlu ditingkatkan. Kedua, perlu lebih banyak lagi penggerak Lazismu yang dapat mempublikasikan aksi nyata di media online nasional. Ketiga, kualitas konten dan frekuensi publikasi media sosial Lazismu di seluruh Indonesia perlu dimaksimalkan.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!