31.9 C
Jakarta

Bahagianya Pasangan Suami Istri yang Wisuda Bareng di Edutorium UMS

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Di antara ribuan lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang diwisuda pada Jumat-Sabtu (20-21/11/2020), ada yang menarik perhatian. Sejak datang memasuki kawasan Edutorium UMS, kedua pria dan wanita ini selalu bergandeng tangan, termasuk saat memasuki hall tempat wisuda. Rupanya, keduanya adalah pasangan suami istri yang diwisuda bebarengan hari itu juga.

Pasangan suami istri yang diwisuda bareng itu adalah R. Jayendra Dewa dan Hani Safitri, yang tinggal di Kartasura, Sukoharjo. Keduanya lulus hampir bersamaan dan diwisuda bareng pada Sabtu (21/11/2020) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Suami istri ini juga mengambil program studi yang sama yakni Magister Manajemen Pascasarjana UMS. Aura kebahagiaan terpancar dari keduanya karena bisa wisuda bareng di momen spesial ini. “Sesuatu bangetlah karena belajar bersama, trus lulus bareng, sekarang wisuda bareng. Ini tidak gampang apalagi, kami punya kesibukan masing-masing,” tuturnya.

Namun semua kendala tersebut, lanjut Jayendra, bisa diatasi ketika punya komitmen untuk menyelesaikan studi secara bersama-sama. “Alhamdulillah bisa selesai bersama dan bisa wisuda bersama meskipun dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Puji syukur Alhamdulillah semuanya tetap lancar,” paparnya.

Tak hanya Jayendra, sang istri Hani Safitri pun mengutarakan kebahagiaannya karena bisa wisuda bareng suami. “Alhamdulillah ya tentunya  tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, rasanya senang sekali. Tetapi lebih khusus, ini sebagai motivasi kepada anak-anak kami bahwa walaupun kami sudah berumur tetapi masih semangat untuk belajar. Belajar tidak mengenal waktu dan usia. Motivasi ini yang ingin kami tularkan kepada anak-anak dan juga yang lain,” ujarnya.

Saat ditanya kenapa memilih kuliah S2 di UMS, dengan lantang Jayendra menjawab bahwa dirinya kader Muhammadiyah sehingga wajar bangga dengan perguruan milik Muhammadiyah. “Saya ini kan kader Muhammadiyah, jadi  harus bangga kuliah di UMS milik persyarikatan. Jadi kalau misalkan saya ditanya alumni mana Mas saya jawab, alumni UMS dong,” tutur Jayendra dengan bangga.

Bahkan Jayendra menambahkan, kalau program Doktor Manajemen di UMS sudah dibuka dirinya ingin inden mendaftar menjadi mahasiswanya.

Menurut keduanya, pendidikan itu sangatlah penting walau untuk pengusaha sekalipun, seperti halnya keduanya yang saat ini punya usaha lembaga kursus pendidikan nonformal dan konveksi. Namun keduanya tetap berjuang melanjutkan studi sampai Strata 2 (S2) untuk bekal keduanya.

Ditambahkan Jayendra, sekolah semakin tinggi itu semakin membuka mindsetnya karena terkadang  banyak teori yang tentunya ketika di tataran praktik mereka tidak memahaminya. “Ternyata setelah menuntut ilmu baru menemukan teorinya, padahal sudah kita praktikkan keseharian,” paparnya.

“Misalnya soal mengelola SDM (Sumber Daya Manusia). Bagaimana kita melihat SDM karyawan kita, itu kita bisa tahu oh ternyata begini ya harus memilihnya lalu begini mengukurnya begini dan seterusnya,” katanya.

Ia juga berharap UMS makin maju dan menjadi ladang dakwah. “Untuk UMS ke depan kami berharap jadikanlah UMS ini sebagai ladang dakwah kepada semua civitas akademika, dan  jadikan UMS sebagai sarana untuk memberikan manfaat yang luar biasa kepada bangsa dan Negara,” tutup Jayendra. (Bkt/*).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!