JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Kesehatan telah menyiapkan tempat karantina dengan berbagai sumber daya dan fasilitas serta menyiagakan rumah sakit rujukan dalam proses pemulangan Warga Negara Indonesia dari Kota Wuhan dan Provinsi Hubei ke Indonesia. WNI tersebut akan dikarantina setidaknya selama 14 hari untuk memastikan bebas dari corona virus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu dalam konferensi pers mengatakan pihak Kementerian Kesehatan telah menyiapkan segala keperluan sehari-hari termasuk asupan gizi dan juga tenaga kesehatan yang akan memantau kondisi WNI selama 14 hari masa karantina.

“Kami siap di manapun landing pesawat, di manapun posisinya adalah karantina,” kata Wiendra dikutip dari Antara, Jumat (31/1/2020).

Keputusan untuk melakukan karantina tersebut merupakan standar operasional prosedur mengikuti Regulasi Kesehatan Internasional (IHR 2005) yang telah ditetapkan. Hal itu dikarenakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus wabah penyebaran novel coronavirus (2019-nCov) sudah menjadi kedaruratan global.

Wiendra menyebut pesawat yang terbang ke Wuhan untuk menjemput WNI akan diisi oleh delapan orang petugas pengamanan dari TNI AU, dan lima orang tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dan dokter spesialis kesehatan jiwa.

WNI yang akan dipulangkan dari Wuhan akan dilakukan pengecekan kesehatan sebelum keluar dari negara China. Selama penerbangan tersebut kesehatan WNI terus dipantau oleh petugas kesehatan.

Sesampainya di Indonesia, WNI dari Wuhan termasuk petugas keamanan dan kesehatan yang mendampingi akan ikut dikarantina selama 14 hari. Masa karantina tersebut mengikuti masa inkubasi virus corona tipe baru.

Kemenkes juga telah membuat panduan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dalam masa karantina seperti menu makanan untuk pemenuhan gizi, kegiatan olahraga, dan kegiatan lain untuk mencegah stres.

Kemenkes juga menyiagakan rumah sakit rujukan khusus untuk penyakit infeksi baru di Jakarta yaitu RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RSPAD Gatot Subroto. Rumah sakit tersebut dipersiapkan apabila ada WNI yang mengalami sakit setelah dari China.

RSPI Sulianti Saroso menyebut telah menyiagakan 11 ruangan isolasi yang ketat untuk masing-masing satu pasien, dan 150 petugas terkait proses isolasi.