JAKARTA, MENARA62.COM — Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir meminta agar di antara para sesama jemaah haji tidak saling bertukar gelang identitas. Apapun alasannya, menukar gelang identitas selama di Arab Saudi sangat riskan.
“Jangan bertukar. Ada kasus belum pulang sudah tukar-menukar gelang haji. Kalau ada kejadian tersebut bisa menyulitkan identifikasi,” kata Khoirizi pada acara Pembekalan Petugas Media Center Haji 1439 Hijriyah, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/7/2018).
Dia mengatakan gelang identitas jemaah haji dipakai oleh jemaah. Pada gelang itu tertera identitas akurat jamaah seperti info biometri.
Tukar menukar gelang, kata dia, banyak terjadi di antara jemaah haji menjelang kepulangan mereka dari Tanah Suci ke Tanah Air sebagai suvenir.
Dia mengkhawatirkan jika kebiasaan tersebut terus dilakukan akan merugikan jemaah haji. Misalnya, disisa waktu tinggal di Arab Saudi ternhyata terjadi kecelakaan sehingga jemaah meninggal, maka akan menyulitkan proses identifikasi.
Terkait gelang jemaah haji, Kementerian Agama pada 2018 menyiapkan gelang dilengkapi kode QR yang memuat data rinci identitas, daerah asal, termasuk nomor hotel yang ditempati selama di Arab Saudi.
Gelang jemaah haji terbuat dari baja putih yang bisa disebut monel atau stainless steel. Asesoris jemaah haji itu didesain tahan api.
Jumlah gelang haji yang diproduksi sesuai dengan kuota jemaah ditambah petugas. Rinciannya 204.000 jemaah dan 2.525 petugas kloter.