MAKKAH, MENARA62.COM – Jemaah haji diminta mengembalikan kantong kerikil jamarah ke pihak maktab menyusul kesalahan Muassasah Asia Tenggara dalam menerjemahkan tulisan di kantong kerikil jamarat tersebut. Tulisan The Anthrax Gravel Bag atau kantong kerikil anthraks dikhawatirkan akan menyulitkan jemaah saat akan berpindah Negara.
“Jadi di kantong tersebut, tertulis penerjemahan, “The Anthrax Gravel Bag” yang artinya “kantong kerikil antraks”. Ini salah menerjemahkan,” kata Kadaker Makkah Subhan Cholid, dikutip dari media center haji, Ahad (18/08).
Karena itu, untuk kenyamanan jemaah saat berpindah negara, diminta jemaah tidak membawa kantong jamarat ke Tanah Air dan menyerahkan kepada pihak maktab atau ketua kloter.
Subhan mengimbau masing-masing jemaah untuk menyerahkan kantong kerikil kepada ketua rombongan, yang kemudian akan menyerahkan kepada ketua kloter. Kantong kerikil yang terkumpul pada ketua kloter akan dikembalikan kepada pihak maktab.
“Tidak usah disimpan apa lagi dibawa pulang. Khawatir nanti malah menjadi hambatan saat pemeriksaan jemaah di bandara,” lanjut Subhan.
Saat ini, jemaah yang termasuk gelombang I, berangsur-angsur mulai dipulangkan menuju tanah air. “Sejak 17 Agustus kemarin, jemaah haji gelombang I mulai dipulangkan ke tanah air. Sementara jemaah haji yang masuk dalam gelombang 2, dalam beberapa hari akan mulai bergerak ke Madinah,” ujar Subhan.