JAKARTA, MENARA62.COM — Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, TNI punya hubungan sejarah yang amat dekat dengan Islam. Jadi kalau ada yang mempertanyakan tentang kedekatannya dengan umat Islam sekarang, maka dia tidak tahu sejarah.
“Kalau ada yang betanya-tanya kok Panglima kok dekat-dekat umat Islam, sejarahnya memang begitu kok,” ujar Gatot dalam diskusi bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (6/10/2017) malam.
Diskusi bulanan yang mengangkat temat Islam, TNI dan Kedaulatan Bangsa ini, juga menghadirkan Prof Salim Said, Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari, dan Prof Din Syamsuddin (ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010, 2010-2015).
“Selama umat Islam bersatu, Indonesia tidak akan bisa dijajah. Indonesia aman, karena mencintai negara merupakan sebagian dari Iman. TNI sadar betul, dulu masyarakat pejuang yang merebut kemerdekaan. Ketika sudah merdeka, sebagian kembali ke pesantren, sekolah, tapi ada yang tinggal menjadi BKR dan TNI sekarang. Jadi tidak bisa dipisahkan antara TNI dan umat Islam. Jadi tidak perlu dibahas lagi hubungan itu, sudah jelas,” ujar Gatot dengan tegas.
Salim Sain pun mengungkapkan dukungannya pada pandangan Gatot. Pada awalnya, perang kemerdekaan itu memang antara umat Islam dan Belanda yang ketika itu disebut kafir. Dan gerakan masal pertama yang lahir sebagai kekuatan Islam di Indonesia, terwujud dalam Syarikat Islam.
“Barulah pada periode berikutnya, ketika banyak pemuda-pemuda kita yang belajar di Belanda, memperkenalkan konsep kita Indonesia melawan Belanda,” ujarnya.