JAKARTA, MENARA62.COM – Setelah menjadi calon tunggal yang diajukan ke DPR, Jenderal Idham Azis kini resmi menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Presiden Jokowi melantiknya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019) pagi.
Pengangakatan Idham Aziz sebagai kapolri berdasarkan Keputusan Presiden No 97 Polri 2019 tertanggal 1 November 2019, menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang diganjar Jokowi dengan jabatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Idham pun diambil sumpahnya.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan dan penuh rasa tanggung jawab bahwa saya akan menjunjung tinggi Tri Brata,” kata Idham Azis mengikuti teks sumpah jabatan yang dibacakan Presiden Jokowi.
Setelah mengucapkan sumpah, Idham menandatangani berita acara yang disaksikan mantan Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Seiring dengan itu, Idham mendapat kenaikan pangkat dari bintang tiga (komisares jenderal) menjadi bintang empat alias jenderal penuh berdasarkan Kepres No 98 Polri 2019 tertanggal 1 November 2019.
Hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua BPK Agung Firman, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Ketua KPK Agus Rahardjo, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para wakil Ketua MPR dan DPR, serta Kapolda dari berbagai daerah dan para perwira tinggi Polri
Tujuh Program Kapolri
Sebelumnya DPR mengesahkan Idham Azis sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian dalam rapat paripurna di Gedung DPR pada Kamis (31/10). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Pengesahan itu diawali proses uji kelayakan dengan menyampaikan visi dan misinya di Komisi III DPR. Akhirnya, secara aklamasi Komisi III menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri, Rabu (30/10/2019).
Idham Azis dalam paparannya di Komisi III menyampaikan tujuh program prioritas. Yakni, mewujudkan SDM yang unggul, penataan kelembagaan, pemantapan harkamtibmas, penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, manajemen media, penguatan sinergi polisional, serta penguatan pengawasan.
Dari program penataan kelembagaan salah satu yang ditekankan adalah memperkuat budaya antikorupsi. Ia akan memperbanyak wilayah zona integritas (wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani).
Menurut catatan Antara, Idham Azis adalah lulusan Akpol 1988, pernah menjabat Kapolda Metro Jaya. Terakhir, sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Ia tercatat pernah melumpuhkan dalang teror bom Bali Dr Azahari di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005. Saat itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri.
Idham melaksanakan operasi bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel dan lainnya. Mereka pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri (saat itu) Jenderal Sutanto.
Dengan latar belakang sebagai reserse dan antiteror, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik. Pada Desember 2001, Idham tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dibawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.
Selanjutnya, Idham ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu Idham menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada 9 Januari 2010. Saat jadi Kapolda Metro Jaya, mengungkap penyelundupan 1,3 ton ganja dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten.
Ia juga tercatat sukses menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.