25.1 C
Jakarta

JK Bicara Perasaan Jelang Purnatugas dan Kenangan Berduet dengan Jokowi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Joko Widodo (Jokowi) akan kembali dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) untuk periode lima tahun kedua (2019-2024), di Gedung Parlemen (MPR/DPR/DPD), Jakarta, Ahad (20/10/2019). Pendampingnya sebagai wakil presiden (wapres) pada jilid II ini adalah KH Ma’ruf Amin, tidak lagi berduet dengan Muhammad Jusuf Kalla (JK).

Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara berkesempatan melakukan sesi wawancara khusus dengan JK, menjelang masa purnatugasnya. Sebelumnya, saudagar Bugis ini telah meladeni banyak wawancara khusus dari puluhan media.

“Ini wawancara saya yang ke-34 kalinya dalam beberapa minggu ini,” kata JK, usai menerima Antara, Kamis (17/10/2019) sore.

Dari sesi wawancara yang berlangsung di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, itu terungkap tiga perasaan pria kelahiran Watampone (Sulawesi Selatan), 15 Mei 1942 (usia 77 tahun) ini, menjelang akhir masa jabatannya.

Awalnya Antara bertanya dari tiga hal berikut: mana yang lebih menggambarkan perasaan Wapres JK menjelang mengakhiri masa jabatan sebagai seorang Wapres, apakah merasa lega lepas dari tugas-tugas berat berikut pengawalan ketat Paspampres, menyesal ada hal-hal yang belum terwujud selama bertugas, atau memang merasa sudah waktunya untuk beristirahat?

Mendengar pilihan jawaban tersebut, Wapres JK mengatakan ketiga hal itu sejatinya menggambarkan perasaannya saat ini. “Ketiga-tiganya,” seru suami Mufidah itu.

Dia mengaku ingin beristirahat pada hari-hari pertama setelah menanggalkan jabatannya, serta ingin mengajak keluarganya berwisata. “Mungkin pergi wisata, ke luar negeri. Setelah itu mungkin satu dua bulan, baru akan aktif lagi di bidang-bidang lain,” ujarnya.

JK mengungkapkan akan kembali aktif di bidang sosial melalui kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI), kemudian di bidang pendidikan seperti di berbagai universitas, serta di bidang keagamaan. Impiannya adalah menjalani masa tua yang bahagia, baik itu bahagia bersama keluarga dan anak-cucu, maupun berbahagia untuk mengabdikan diri ke masyarakat melalui bidang-bidang lain yang telah disebutkannya.

Semua Program Istimewa

Bagi JK, seluruh program pemerintah yang dikerjakannya selama lima tahun terakhir mengabdi, bayak program dan seluruhnya istimewa. “Jadi bagi saya, yang dikerjakan itu penting semua… Infrastruktur penting, pendidikan juga penting, sosial penting, stabilitas penting, mengurai kemiskinan penting, semuanya penting,” tuturnya.

Selama lima tahun bekerja bersama Presiden Jokowi, pemerintah pusat dan daerah juga bekerja bersama-sama memenuhi program yang sudah dicanangkan. Salah satu upaya mencapai mencapai target program-program itu adalah dengan bersama-sama mengatasi persoalan-persoalan melalui strategi yang telah disusun.

Dalam periode jilid Preiden Jokowi, juga dicanagkan soal pembangunan garis depan. Yaitu, pembangunan yang menyentuh daerah pinggiran Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga.

Ia mengatakan, pembangunan daerah perbatasan itu berguna untuk mencapai kemajuan bagi seluruh bangsa Indonesia. Pembangunan tidak boleh hanya menyentuh masyarakat yang wilayahnya berdekatan dengan pusat pemerintahan, seperti Jawa dan Sumatera. Tetapi harus sampai ke Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua.

“Pembangunan daerah perbatasan itu kita bukan hanya diperbaiki gerbangnya, tapi juga bagaimana aspek sosial dan ekonomi di daerah itu juga mesti dibangun,” tegas JK.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!