25.4 C
Jakarta

Joki UTBK SNBT 2025 Banyak Ditemukan untuk Prodi Kedokteran

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Praktik perjokian peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) masih ditemukan pada UTBK SNBT tahun 2025. Sehari sebelum ujian berakhir, panitia menemukan setidaknya 50 siswa terlibat praktik kecurangan UTBK dengan melibatkan 10 joki. Mereka ditemukan pada 13 pusat UTBK di sejumlah wilayah.

Praktik perjokian ini kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok sebagian besar dijumpai pada prodi favorit terutama Fakultas Kedokteran. “Mereka membayar sejumlah uang operasional untuk para joki. Jika lolos maka peserta harus membayar ke joki dengan nilai cukup besar,” kata Eduart dalam keterangan persnya, Selasa (29/4/2025).

Diakui, praktik perjokian UTBK ini melibatkan oraang dalam dan jaringannya sudah lintas provinsi. Modusnya ada keterlibatan orang dalam.

Selain itu, panitia juga menemukan adanya modus kecurangan yang terjadi di pusat UTBK yang lain provinsi atau lain pulau dari asal SMA peserta, dengan pilihan program studi yang juga berada di provinsi atau pulau lainnya lagi.

“Contoh, yang bersangkutan lulusan SMA Semarang. Pilihan prodi di UTBK-nya milih UI dan UGM, daftar ujiannya di Medan atau daftar ujiannya di Gorontalo. Apakah ini salah? Tidak salah, selama memang bisa ditemukan tidak salah,” ungkap Eduart.

Ia mencontohkan kasus di Gorontalo. Setelah dilacak ternyata yang bersangkutan merupakan lulusan dari pondok pesantren yang ada di Pulau Jawa, kemudian menjalani program pengabdian selama satu tahun sebagai pengajar di Gorontalo. Sehingga peserta yang bersangkutan mendafttarkan pelaksanaan UTBK dengan lokasi di Gorontalo, meskipun pilihan kampusnya ada di Pulau Jawa.

“Tapi yang anomali di tempat lain, begitu kita dapatkan dan kita umumkan, di hari kedua hari ketiga udah nggak dateng. Berarti bener dong? Setelah kita lacak lagi, komputer yang harusnya menjadi bagian dari dia datang, itu yang bermasalah tadi,” kata Eduart.

Jadi memang kalau disinyalir ada keterlibatan jaringan yang memanfaatkan UTBK untuk kepentingan bisnis tertentu dan sebagainya. Ini disinyalir, sekali lagi ini dugaan karena bukan bagian kami untuk memutuskan itu,” tegasnya.

Selain itu,  dalam praktik kecurangan UTBK ini juga ditemukan keterlibatan salah satu lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta yang melakukan mobilisasi peserta.

Eduart mengatakan pihaknya masih akan terus menindaklanjuti temuan joki ini, meski kasus ini juga sudah ditangani pihak kepolisian. “Memang ini menjadi keputusan pihak berwajib. Tetapi hal ini sudah mengarah ke sana (pelanggaran pidana), ” tambahnya.

Ia menegaskan sanksi atau hukuman berlaku rata dan adil baik kepada peserta UTBK, joki UTBK dan pihak internal kampus. Misalnya untuk peserta UTBK sanksinya tidak akan pernah masuk PTN dari semua jalur termasuk jalur mandiri kapanpun.

Walaupun tindak kecurangan dilakukan pada tahun 2025, dapat dipastikan tahun-tahun berikutnya  yang bersangkutan tidak akan bisa mengikuti seleksi masuk PTN.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!