28.3 C
Jakarta

Jokowi : Perguruan Tinggi Harus Antisipasi Perubahan

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COMPresiden Joko Widodo menandaskan kemajuan teknologi informasi telah merubah tatanan masyarakat global. Saat ini, Indonesia sendiri dalam masa transisi. Karena itu, harus ada campur tangan perguruan tinggi untuk membuat terobosan yang dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang bisa bersaing di tingkat global.

Jokowi mengatakan hal itu ketika memberikan kuliah umum bertema ‘Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif untuk Menghadapi Era Global’ di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Jalan Ringroad Selatan, Sabtu (22/7/2017). Selain memberikan kuliah umum, Jokowi juga melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Museum Muhammadiyah di komplek Kampus 4 UAD.

Hadir dalam kuliah umum dan peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum Pengurus Pusat ‘Aisyiyah Noorjanah Johantini dan sejumlah tamu undangan.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan untuk menghasilkan SDM yang unggul, di antaranya, perguruan tinggi harus menyusun kurikulum yang fleksibel dan membangun karakter bangsa. Kurikulum harus bisa menghasilkan SDM yang bisa memenangkan persaingan. “Inovasi terus menerus, kreativitas terus menerus dan entepreneurship. Kalau kurikulumnya masih linier, nggak bisa maju,” kata Jokowi.

Sedang Rektor UAD, Kasiyarno mengatakan UAD merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di Yogyakarta. Dua PTM yang ada di Yogyakarta adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa).

Saat ini, kata Kasiyarno, UAD memiliki 10 fakultas, 24.000 mahasiswa dan memiliki lima kampus. Sedang mahasiswa asing berasal dari 13 negara di antaranya, Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Cina. “Setiap tahun ada 100 mahasiswa asing yang masuk ke UAD,” katanya.

Saat ini, lanjut Kasiyarno, sedang mengajukan perizinan untuk mendirikan fakultas kedokteran (FK). Namun hingga kini izin pendirian fakultas tersebut belum turun. Sehingga Kasiyarno mengharapkan agar Jokowi bisa segera mengeluarkan izin.

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan
tujuan pendirian Museum Muhammadiyah, memberi informasi komprehensif kepada publik tentang sejarah, peran Muhammadiyah di segala bidang kehidupan sosial-keagamaan, ekonomi, peran kebangsaan dan dalam turut serta membentuk peradaban dunia. “Museum ini merupakan pelengkap dan pendukung Muhammadiyah untuk menciptakan Indonesia berkemajuan,” tandas Haedar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!