30.3 C
Jakarta

Jokowi: Sleman agar Optimalkan Vaksinasi untuk Lansia

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COMPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengintruksikan Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo agar mengoptimalkan vaksinasi untuk kelompok lansia. Hal itu disampaikan Jokowi kala memberikan pengarahan pada jajaran Forkompinda se DIY di Kompleks Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, Jum’at (10/9) pagi.

“Kami diminta agar mengoptimalkan vaksinasi untuk lansia. Karena kelompok usia tersebut cukup rawan terpapar virus Covid-19,” ungkap Kustini saat ditemui usai bertemu Jokowi.

Kustini mengutarakan, presiden menyebut kasus angka kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok lansia. Dari total pasien yang meninggal akibat virus berbahaya tersebut, sebanyak 46,6 persen diantaranya merupakan lansia.

Berangkat dari problem itu, Jokowi meminta kepala daerah untuk menyusun strategi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi kalangan lansia. Salah satunya dengan mengalokasikan vaksin khusus bagi lansia yang mencangkup pelaksanaan vaksinasi di fasilitas kesehatan maupun tempat lain.

“Pak jokowi minta lansia harus dipioritaskan dalam setiap pelaksanaan vaksin. Ada jatah khusus lansia agar semakin banyak yang divaksin,” terang Kustini.

Selain vaksin, Jokowi juga menyoroti tingginya mobilitas masyarakat di Kabupaten Sleman. Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia itu meminta ada strategi lain untuk mengatur pergerakan masyarakat agar tidak menimbulkan klaster baru.

“Tadi juga kita diminta hati-hati dengan varian baru yakni varian Mu. Mobilitas masyarakat di Sleman yang sangat tinggi harus diperhatikan agar tidak merusak capaian positif dalam minggu-minggu terakhir ini” kata Kustini.

Dilanjutkan Kustini, dirinya akan segera menyusun strategi percepatan vaksin bagi kelompok lansia. Sejauh ini, vaksinasi untuk kelompok usia di atas 60 tahun itu telah mencapai 55,1 persen untuk dosis pertama. “Sasaran lansia di Sleman sebanyak 159.395 orang dan saat ini yang sudah vaksin dosis pertama 68.776 orang. Untuk dosis kedua baru 49.824 atau sekitar 39,8 persen. Capaian ini akan kita terus dorong agar kelompok rentan ini bisa terhindarkan dari kasus berat jika terpapar,” tambah Kustini.

Sementara, untuk mobilitas masyarakat, Pemkab Sleman masih melakukan sejumlah pembatasan melalui aturan PPKM dan mematikan lampu penerangan jalan. Hal itu sebagai upaya untuk meminimalisir pergerakan masyarakat terutama kerumunan.

“Meskipun di level 3 ini sudah ada beberapa pelonggaran, kita masih lakukan beberapa pembatasan. Seperti aturan waktu tutup untuk kafe, angkringan, rumah makan dan termasuk aturan waktu makan. Jam pemadaman lampu reklame saat malam hari di beberapa titik juga masih diberlakukan. Semoga dengan upaya itu mobilitas masyarakat masih bisa kendalikan,” pungkas Kustini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!