JAKARTA, MENARA62.COM — Sudah hampir satu periode pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir, mobil SMK yang sebelumnya digagas ketika Joko Widodo masih duduk sebagai walikota Solo, ternyata masih berlanjut.
Pada Jumat (6/9/2019), Joko Widodo meresmikan pabrik mobil dalam negeri PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka). Lokasi pabrik di Boyolali. Peresmian ini, tampaknya memulai debut terbuka mobil merek Indonesia yang akan meramaikan pasar otomotif nasional.
Situs Antaranews.com melansir, salam peresmian kendaraan itu, Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya sudah mengumumkan harga pickup Esemka Bima 1.2 dan 1.3 yang dipatok sekitar Rp110 juta.
Lalu bagaimana dengan harga SUV Esemka Garuda 1?
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2019, harga Esemka Garuda 1 kemungkinan masih di bawah Rp 280 juta.
NJKB
Mengutip Permendagri dimaksud, Sabtu, tercantum Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Esemka Bima 1 adalah Rp81 juta, sedangkan SUV Esemka Garuda 1 Rp209 juta.
NJKB merupakan penghitungan nilai jual kendaraan bermotor sebelum memperhitungkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan biaya-biaya ikutan lainnya.
Mengingat penghitungan BBNKB berbeda-beda di setiap daerah atau provinsi, maka perkiraan harga off-the-road Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 setelah memperhitungkan PKB untuk kedua mobil itu, hitungannya sebagai berikut.
Menurut Permendagri Nomor 4/2019, PKB untuk kendaraan penumpang sebesar 30 persen dari Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB). Dengan demikian, harga off-the-road Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 dihitung setelah memperhitungkan NJKB, bobot kendaraan, dan DP PKB.
Esemka Bima 1.2 yang memiliki NJKB Rp 81 juta, kemudian bobot kendaraan 1.085 kg, dan DP PKB sebesar Rp 87,885 juta, akan memiliki rumusan harga off-the-road Rp 87,885 juta x 30 persen + NJKB. Dengan penghitungan itu, maka harga off-the-road Esemka Bima 1.2 berkisar Rp 107,3 juta.
Oleh karena itu, wajar apabila dalam peresmian pabrik kemarin harga Bima 1.2 dan 1.3 dibanderol dengan harga sekitar Rp110 juta.
Sementara untuk Esemka Garuda 1, yang memiliki NJKB Rp 209 juta dan DP PKB Rp 219,450 juta, berdasarkan penghitungan yang sama dalam Permendagri itu, harga off-the-road-nya bisa dihitung dengan penjumlahan Rp 219,450 juta x 30 persen + NJKB. Dengan demikian, harga off-the-road Garuda 1 kemungkinan sekitar Rp 274,83 juta.
Namun, banyak pihak yang menyebut bahwa Garuda 1 yang bermesin 2.000cc diadopsi dari mobil pabrikan China Foday, tepatnya Foday Landfort. SUV yang di negara asalnya diproduksi sekitar 200.000 sebulan–merujuk pada data penawaran di situs Alibaba.com.
Di China, mobil itu dirilis dalam enam varian, yakni 2.4L Standard, 2.4L Luxury, 2.4 4WD Luxury, 1.9T Standard, 1.9T Luxury, dan 1.9T 4WD Luxury. Mobil berbobot 1.820 kg hingga 1.990 kg tergantung pada variannya itu, memiliki dimensi panjang 4.771mm, lebar 1.870mm, tinggi 1.828mm, jarak sumbu roda 2.790mm, dan ground clearance 217mm.
Sebagai perbandingan, bahwa Mitsubishi Pajero Sport memiliki dimensi rata-rata, karena ada perbedaan tergantung varian, panjang 4.785mm, tinggi 1.805mm, lebar 1.815mm. Maka, ukuran Foday Landfort tidak lebih panjang dari Pajero Sport, namun lebih lebar dan lebih tinggi.