31.3 C
Jakarta

Kabupaten Langkat Terima Kucuran Bantuan Dana Pendidikan Rp502 Miliar

Baca Juga:

LANGKAT, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan bantuan senilai Rp502 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Langkat. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) Didik Suhardi mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kepada Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin pada kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Alun-Alun Tengku Amir Hamzah, Stabat, Langkat, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (30/3/2019).

Bantuan pemerintah tersebut terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp48,93 miliar, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp186,031 miliar; Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik senilai Rp24,96 miliar; Tunjangan Profesi Guru (TPG) senilai Rp220,17 miliar; Tunjangan Khusus senilai Rp8,578 miliar; Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru Rp387 juta; Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai Rp8,895 miliar; dan Bantuan Operasional Pendidikan Kesetaraan senilai Rp4,023 miliar.

Bupati Langkat mengapresiasi kesediaan Kemendikbud untuk menjadikan Kabupaten Langkat sebagai salah satu lokasi Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019. Sekaligus, berterima kasih atas kucuran anggaran pendidikan dan kebudayaan yang cukup besar di wilayah yang dipimpinnya.

“Harapan kami, perhatian yang besar tersebut akan mampu meningkatkan daya juang para guru maupun peserta didik untuk saling memberi dan menimba ilmu untuk kejayaan negara,” ujar Bupati Terbit.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengakui pentingnya kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menyukseskan realisasi program-program prioritas pemerintah. Ia mengimbau agar pemerintah daerah dapat meningkatkan partisipasi dan dukungan untuk menyukseskan Program Indonesia Pintar.

“Yang pertama, kami berharap agar pemerintah daerah melakukan validasi data siswanya (yang menerima KIP). Kedua, begitu SK penerima sudah diterima, segera melakukan koordinasi dengan bank penyalur agar lebih cepat dicairkan,” kata Dirjen Hamid.

Kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang diselenggarakan Kemendikbud bersama pemda menjadi salah satu upaya mendorong percepatan pencairan dana manfaat bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga ekonomi lemah tersebut.

“Yang 2018 sekarang ini sedang berjalan, sekitar 85 persen (pencairannya). Dan dalam waktu dekat dapat kita selesaikan. Ketika anak-anak sudah melakukan aktivasi dari tabungan PIP yang mereka terima,” jelas Hamid.

Salah satu terobosan dari Program Indonesia Pintar adalah menjadikan Kartu Indonesia Pintar sekaligus sebagai kartu yang dapat digunakan di anjungan tunai mandiri (ATM). “Sehingga tidak lagi ada kesalahan nama dan seterusnya itu. Karena selain kami yang melakukan validasi, pihak bank juga melakukan pengecekan,” ujar Dirjen Hamid.

Mendatang, Kemendikbud akan mengembangkan sistem monitoring PIP secara daring atau online. Sehingga, pengawasan dapat dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan, lebih transparan, akuntabel, dan lebih real time.

Di Kabupaten Langkat, Program Indonesia Pintar telah membantu lebih dari 23 ribu siswa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), harapan lama sekolah (HLS) meningkat dari 12,21 tahun (2013) menjadi 12,72 tahun (2017). Dan rerata lama sekolah (RLS) juga meningkat dari 7,69 tahun (2013) menjadi 8,51 tahun (2017).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!