YOGYAKARTA, MENARA62.COM– Berbicara mengenai tema dari Milad ‘Aisyiyah ke-104 M yakni ‘Merekat Persatuan, Menebar Kebaikan di Masa Pandemi’ Noordjannah mengungkapan bahwa tema ini bukan hal baru bagi ‘Aisyiyah. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam Milad ‘Aisyiyah ke-104 Masehi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Lamongan secara daring pada Rabu (26/5).
Noordjannah mengingatkan betapa pemikiran mengenai merekat persatuan ini sudah sejak awal ‘Aisyiyah berdiri bahkan sebelum Indonesia merdeka digaungkan oleh para pimpinan ‘Aisyiyah pada waktu itu. Noordjannah menyebut sosok ibu Hayinah yang pada Kongres Wanita Indonesia pertama di tahun 1928 sudah menggaungkan persatuan Indonesia dalam pidatonya dihadapan seluruh peserta kongres.
‘Aisyiyah menurut Noordjannah sudah sejak awal menggariskan pentingnya pemikiran tentang persatuan karena punya pengalaman menebarkan dakwahnya untuk mempersatukan. “Jadi apa yang kita lakukan sekarang melanjutkan apa yang dirintis para tokoh termasuk dalam hal merekat persatuan,” tegasnya.
Terlebih, di tengah situasi pandemi saat ini merekat persatuan dan menebar kebaikan harus terus dilanjutkan dan dikuatkan oleh seluruh warga ‘Aisyiyah. “Menebar kebaikan itu spektrumnya sangat luas sekali, mulai dari secara individu, secara berkelompok, maupun melalui agenda strategis dalam organisasi, serta dalam konsep berbangsa bernegara.”
Noordjannah menyebut bahwa pada era pandemi ini dampaknya luar biasa dan juga bisa memberikan dampak pada keluarga, yakni dengan munculnya konflik hingga berujung pada perceraian. “Saya ingin mengajak ibu-ibu sekalian dalam konteks menebar kebaikan, maka dapat dimulai dari institusi sosial paling kecil yakni keluarga.” Menghadapi situasi tersebut menurut Noordjannah, para kader ‘Aisyiyah dapat menjadi katalisator melakukan ikhitiar pencegahan berbagai hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam situasi pandemi ini Noordjannah melihat, seluruh kader ‘Aisyiyah bersemangat untuk memberikan berkontribusinya dalam situasi pandemi. “Saya melihat tidak ada yang pesimis, semua memiliki harapan dan memberi harapan, memang ada kesulitan tetapi syukur sabar menjadi kekuatan kita dan mampu memotivasi diri membuat diri semakin bersemangat.”
Noordjannah mengajak seluruh warga ‘Aisyiyah untuk terus bersatu bersama menyebarkan kebaikan merekatkan persatuan. “Dengan persatuan kita bisa mencapai tujuan, membawa perubahan, para perempuan bisa menjadi agen social change yang membawa perubahan ke masyarakat.”
(Suri)